![]()
Jakarta,TRIBUNPRIBUMI.com – Upaya memperkuat arah pembangunan pendidikan tinggi nasional kembali mendapat momentum penting melalui penyelenggaraan Rembuk Nasional APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) yang berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa (17–18 November 2025).
Bertempat di Krakatau Room, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, forum besar yang mengusung tema “Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045” ini mempertemukan para tokoh pendidikan, pengambil kebijakan, serta pemangku kepentingan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia.
Pembukaan Dihadiri Tokoh Strategis Nasional
Kegiatan Rembuk Nasional dibuka dengan penyampaian pandangan strategis dari tokoh-tokoh penting, di antaranya:
Ketua Umum APTISI Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., MEI
Gubernur DKI Jakarta Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, MM
Ketua Komisi X DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, ST., M.Eng., PhD
Utusan Khusus Presiden RI Hashim Djojohadikusumo sebagai Keynote Speaker
Dalam sambutannya, para pemimpin tersebut menyoroti pentingnya transformasi pendidikan tinggi, khususnya di era percepatan digital yang menjadi tulang punggung peningkatan daya saing bangsa. Mereka menegaskan bahwa PTS memiliki peran krusial dalam menyiapkan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua Umum APTISI, Budi Djatmiko, menekankan bahwa perguruan tinggi harus mampu menjawab kebutuhan masa depan dengan teknologi, inovasi, dan kolaborasi.
“Kita harus memastikan bahwa seluruh PTS bergerak seiring dengan tuntutan zaman. Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mutlak,” ungkapnya.
Mataer Digital Paparkan Solusi Transformasi Kampus
Rembuk Nasional ini juga didukung sejumlah sponsor yang memberikan kontribusi pemikiran, salah satunya PT Mataer Digital Nusantara, penyedia solusi digitalisasi kampus yang saat ini berkembang pesat.
CEO Mataer Digital, Dini Falah, MBA, memaparkan kepada awak media bahwa pihaknya telah berkomitmen menghadirkan teknologi yang mampu mendukung tata kelola PTS agar lebih efektif, efisien, dan adaptif terhadap tuntutan era digital.
“Mataer Digital adalah solusi strategis digitalisasi manajemen Perguruan Tinggi. Sistem kami dirancang untuk memaksimalkan layanan administrasi, akademik, dan operasional kampus agar lebih cepat, aman, dan terintegrasi,” jelasnya.
Dini mengungkapkan bahwa Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Mataer Digital memiliki tingkat keberhasilan implementasi 100% di berbagai kampus mitra. Sistem tersebut terbukti meningkatkan pembayaran tepat waktu dan mempermudah berbagai aktivitas mahasiswa, dosen, hingga manajemen.
Platform Siakad 4.0 Mataer Digital telah digunakan oleh lebih dari 800 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu sistem akademik terpopuler dan paling lengkap.
Sistem ini memiliki empat portal utama PMB, Dosen, Mahasiswa, dan Operator yang mengakomodasi fitur-fitur penting seperti:
Pengisian KRS
Input nilai
Aktivitas mahasiswa hingga kelulusan
Presensi perkuliahan
Jadwal ujian
Beasiswa
SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)
Pengajuan cuti
Berita acara perkuliahan
Bimbingan akademik online
Cetak kartu mahasiswa
Dan berbagai administrasi akademik lainnya
Seluruh fitur ini telah disesuaikan dengan standar pelaporan PDDIKTI, sehingga memudahkan kampus dalam pemenuhan kewajiban administrasi nasional.
APEKTI: Kampus Harus Adaptif atau Tertinggal
Ketua Umum APEKTI (Asosiasi Penyedia Teknologi Pendidikan Indonesia), Zaidin A. Zaiti, turut mengingatkan bahwa tantangan digitalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari lagi oleh perguruan tinggi.
“Perguruan Tinggi akan tertinggal jika tidak mampu menyerap perkembangan teknologi. Baik sistem pembayaran, pelayanan mahasiswa, maupun operasional kampus, semuanya kini berbasis digital. Bahkan, hal ini berpengaruh langsung terhadap akreditasi,” tegasnya.
Menurut Zaidin, integrasi teknologi dalam pengelolaan kampus tidak hanya meningkatkan efektivitas, tetapi juga menjadi indikator penting dalam penilaian kualitas layanan pendidikan.
Forum Rembuk Perkuat Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045
Rembuk Nasional APTISI 2025 tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan pendidikan tinggi. Berbagai masukan dan pemikiran disampaikan untuk memastikan transformasi digital dapat berjalan merata, terutama bagi Perguruan Tinggi Swasta yang jumlahnya mendominasi di Indonesia.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar seluruh peserta dapat membawa gagasan dan strategi baru untuk diterapkan di masing-masing kampus, sehingga arah pendidikan tinggi benar-benar mampu mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
(Megy)
