![]()
Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUMI.com – Suasana pagi di tepi Sungai Cirengganis terasa berbeda, Minggu (26/10/2025). Puluhan pemuda dengan kaos lapangan dan sarung tangan tampak sibuk memunguti sampah plastik yang berserakan di sepanjang bantaran sungai. Di antara mereka terlihat bendera bertuliskan GRIB Jaya DPC Kabupaten Tasikmalaya dan Karang Taruna Putra Cipondok, berkibar gagah di bawah langit Tasikmalaya yang cerah.
Aksi itu bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bagian dari gerakan bakti sosial (Baksos) untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa semangat persatuan dan kepedulian pemuda tidak hanya diucapkan dalam kata, tapi diwujudkan dalam tindakan konkret menjaga bumi, membersihkan sungai, dan melestarikan lingkungan.
Gerakan Kolaboratif: Dari Pemuda, oleh Pemuda, untuk Alam
Ketua GRIB Jaya DPC Kabupaten Tasikmalaya, Jajat Sudrajat, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh para pemuda lintas organisasi yang ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Kami ingin Hari Sumpah Pemuda kali ini memiliki makna lebih. Bukan hanya seremonial, tapi gerakan nyata untuk alam dan masyarakat. Sungai Cirengganis ini adalah sumber kehidupan warga di dua kecamatan Ciawi dan Sukaresik. Kalau sungai kotor, kehidupan pun ikut tercemar,” ujar Jajat kepada awak media.
Selain anggota GRIB Jaya dan Karang Taruna Putra Cipondok, kegiatan tersebut juga diikuti oleh komunitas Pecinta Alam Tasik Utara, mahasiswa pecinta lingkungan, dan warga sekitar yang ikut berpartisipasi. Mereka bergotong royong membersihkan aliran sungai, memungut sampah, dan menata kembali area bantaran yang mulai tertutup rumput liar serta tumpukan limbah rumah tangga.
Dukungan Pemerintah dan Legislator: Langkah Menuju Tasik Hijau
Kegiatan ini mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, serta Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Yod Mintaraga, yang datang langsung menyapa para relawan di lapangan.
Dalam diskusi ringan di sela kegiatan, Jajat Sudrajat dan para pemuda berdialog dengan Wakil Bupati Asep Sopari, membahas persoalan klasik yang belum terselesaikan: sampah di Sungai Cirengganis.
“Kita sudah sering dengar soal sampah yang menumpuk di aliran sungai ini. Tapi kali ini, semangat pemuda harus jadi pemicu perubahan. Saya akan tindak lanjuti dengan dinas terkait agar penanganannya lebih sistematis,” tegas Asep Sopari di hadapan peserta kegiatan.
Sementara itu, H. Yod Mintaraga, legislator asal Jawa Barat yang dikenal peduli lingkungan, turut mengapresiasi langkah para pemuda.
“Saya bangga dengan GRIB Jaya dan Karang Taruna Putra Cipondok. Semangat mereka luar biasa. Inilah wajah pemuda sejati, yang tidak hanya menuntut, tapi turun langsung bekerja. Kalau pemuda bergerak seperti ini, saya yakin masa depan Tasikmalaya akan jauh lebih baik,” ucap Yod Mintaraga.
Sungai Cirengganis, Cermin Kepedulian Bersama
Sungai Cirengganis merupakan salah satu aliran penting yang menghubungkan wilayah Kecamatan Ciawi dan Sukaresik. Namun dalam beberapa tahun terakhir, sungai ini kerap tercemar oleh sampah rumah tangga, plastik, dan limbah pertanian.
Di sisi lain,kondisi seperti ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak, termasuk para pemuda yang tumbuh di sekitar aliran sungai tersebut.
Melalui kegiatan ini, para relawan tidak hanya membersihkan sampah, tetapi juga menanam sejumlah pohon di area sekitar sungai sebagai langkah penghijauan. Mereka berharap kegiatan ini menjadi awal dari gerakan besar menjaga kelestarian lingkungan di Tasikmalaya.
“Satu kali bersih-bersih mungkin tidak cukup, tapi dari sini kita belajar arti gotong royong dan tanggung jawab terhadap alam,” tambah Jajat dengan nada optimistis.
Makna Sumpah Pemuda: Dari Teks ke Aksi Nyata
Bagi para peserta, kegiatan ini adalah cara terbaik untuk menyalakan kembali semangat Sumpah Pemuda di masa kini. Mereka percaya, menjaga lingkungan adalah bagian dari perjuangan generasi muda dalam mengisi kemerdekaan.
“Dulu para pemuda bersatu untuk kemerdekaan, sekarang kita bersatu untuk menjaga bumi. Semangatnya sama: persatuan, tanggung jawab, dan pengabdian,” ujar salah satu anggota Karang Taruna Putra Cipondok dengan semangat.
Wajah para pemuda itu tampak lelah, namun senyum mereka tidak pudar. Mereka pulang membawa lebih dari sekadar hasil kerja — mereka membawa pesan penting untuk semua: bahwa cinta tanah air dimulai dari hal kecil, seperti membersihkan sungai tempat kita hidup.
Dari Cirengganis, Semangat Itu Mengalir
Kegiatan bakti sosial yang digelar GRIB Jaya bersama Karang Taruna Putra Cipondok bukan hanya tentang membersihkan sungai, tetapi juga tentang membersihkan hati dan pikiran dari sikap acuh terhadap lingkungan. Dari tepian Cirengganis, semangat Sumpah Pemuda kembali bergema bukan dalam pidato, tapi dalam aksi nyata.
Semangat itu mengalir bersama air sungai, menembus batas dua kecamatan, menyatukan niat tulus para pemuda untuk terus berbuat bagi negeri. (Saepuloh)
