Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut melalui Unit Turjagawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli) terus meningkatkan kegiatan operasi di berbagai titik strategis di wilayah Kabupaten Garut.
Sedangkan hari ini giat operasi di laksanakan di Bundaran Alun-Alun Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat dan Kegiatan bertujuan untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas serta mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan yang masih cukup tinggi di beberapa ruas jalan.
Kanit Turjagawali Satlantas Polres Garut, Ipda H. Ade Sulaeman, menjelaskan bahwa kegiatan operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok Polri dalam bidang lalu lintas, sekaligus bentuk kepedulian terhadap keselamatan masyarakat pengguna jalan.
Menurutnya, operasi dilakukan secara rutin dan berkesinambungan dengan pola preventif, preemtif, dan represif, sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Kami setiap hari menurunkan personel untuk melakukan patroli, pengaturan lalu lintas, serta penindakan terhadap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Tujuannya adalah menciptakan situasi lalu lintas yang aman, lancar, dan tertib,” ujar Ipda H. Ade Sulaeman saat ditemui di sela kegiatan operasi, Senin (13/10/2025).
Sementara kegiatan ini mencakup beberapa pemeriksaan kelengkapan kendaraan, penggunaan helm, surat-surat kendaraan, hingga pengawasan terhadap kendaraan yang melanggar marka jalan atau menerobos lampu merah.
Dari hasil operasi yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir, petugas mendapati sejumlah pelanggaran yang cukup sering dilakukan oleh pengendara roda dua maupun roda empat, seperti tidak memakai helm, melawan arus, mengemudi sambil menggunakan ponsel, dan kendaraan yang tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi. Para pelanggar diberikan sanksi sesuai aturan, mulai dari teguran hingga penilangan.
“Kami tidak hanya menindak, tetapi juga memberikan edukasi langsung di tempat. Banyak pengendara yang kurang paham bahwa pelanggaran kecil pun bisa berakibat fatal. Maka dari itu, kami tekankan pentingnya kesadaran diri untuk patuh terhadap aturan,” tambah Ipda Ade.
Selain penindakan, Satlantas Polres Garut juga melakukan kegiatan imbauan dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat, termasuk pelajar dan komunitas ojek online. Petugas memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga kelengkapan kendaraan, mematuhi batas kecepatan, dan tidak mengemudi dalam keadaan mengantuk atau di bawah pengaruh alkohol.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa pengendara mengaku mendukung kegiatan operasi yang dilakukan oleh Unit Turjagawali. Mereka menilai langkah tersebut bukan semata-mata penegakan hukum, tetapi juga bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap keselamatan di jalan raya.
“Kalau banyak operasi seperti ini, pengendara jadi lebih hati-hati. Kadang kita lihat sendiri banyak yang asal nyetir, apalagi anak muda. Jadi memang perlu ditertibkan,” ujar Deni (32), seorang pengendara motor asal Tarogong Kidul yang sempat diperiksa dalam operasi tersebut.
Kanit Turjagawali menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, dan komunitas masyarakat untuk melakukan pembinaan serta pengawasan terhadap titik-titik yang dianggap rawan pelanggaran dan kecelakaan.
“Kami berharap sinergi ini terus berjalan. Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga seluruh pengguna jalan. Jika semua pihak memiliki kesadaran yang sama, maka angka kecelakaan bisa ditekan seminimal mungkin,” jelasnya.
Menurut data sementara Satlantas Polres Garut, dalam beberapa bulan terakhir angka pelanggaran lalu lintas masih tergolong tinggi, terutama di kalangan pengendara roda dua. Namun demikian, setelah dilakukan berbagai operasi dan sosialisasi secara masif, tren kecelakaan fatal menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.
Kegiatan operasi ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan, baik dalam bentuk patroli rutin maupun razia terpadu di titik-titik strategis.
Di sisi lain, Satlantas Polres Garut juga berkomitmen untuk mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap tindakan di lapangan, dengan harapan masyarakat tidak merasa takut, tetapi justru termotivasi untuk lebih disiplin dalam berkendara.
“Tujuan akhir kami bukan sekadar menilang, melainkan menyelamatkan nyawa. Satu nyawa yang selamat karena patuh aturan, itu sudah menjadi keberhasilan besar bagi kami,” tutup Ipda H. Ade Sulaeman dengan tegas.
Dengan langkah konsisten yang dilakukan Satlantas Polres Garut melalui Unit Turjagawali ini, diharapkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat, dan Kabupaten Garut dapat menjadi daerah yang aman, tertib, serta minim angka kecelakaan di jalan raya. (*)