Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Semilir angin pagi di Lapangan Apel Mapolres Garut, Kecamatan Karangpawitan, membawa nuansa berbeda pada Minggu (19/10/2025). Di bawah langit yang cerah, puluhan Polisi Wanita (Polwan) dengan seragam rapi berbaris tegap, namun dengan senyum yang menenangkan. Bukan apel biasa hari itu menjadi tonggak baru bagi Polres Garut dengan diluncurkannya “Patroli Polwan Intan”, inovasi program yang menghadirkan wajah Polri yang lebih humanis, tangguh, dan bersahabat dengan masyarakat.
Kegiatan launching dipimpin langsung oleh Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto, S.I.K., M.A.P., dan menjadi momentum penting dalam upaya mewujudkan keamanan serta kenyamanan di wilayah Garut melalui pendekatan yang lembut namun efektif.
Program ini sekaligus menjadi bagian dari gerakan “Mojang Lodaya” yang dijalankan serentak di seluruh jajaran Polda Jawa Barat, sesuai telegram Kapolda Jabar tertanggal 2 Oktober 2025.
Polwan INTAN: Inisiatif, Tangguh, Aman, Nyaman
Nama “Polwan Intan” bukan sekadar simbol cantik nan berkilau. Di baliknya tersimpan makna mendalam Inisiatif, Tangguh, Aman, dan Nyaman. Empat kata inilah yang dirancang menjadi filosofi dasar bagi para Polwan dalam menjalankan tugas di lapangan.
Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto dalam sambutannya menegaskan bahwa Polwan kini bukan hanya pelengkap di tubuh Polri, melainkan garda penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Kami ingin Polwan menjadi duta kesejukan. Patroli Polwan Intan bukan sekadar kegiatan simbolik, tapi langkah nyata bahwa Polwan mampu hadir dengan sikap ramah, tegas, dan inspiratif,”
ujar AKBP Yugi penuh keyakinan.
Dengan semangat tersebut, sebanyak 46 personel Polwan Polres Garut ditugaskan untuk menjalankan patroli di berbagai titik strategis. Mereka menggunakan kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4), menjelajahi kawasan rawan, pusat aktivitas ekonomi, area ibadah, pasar tradisional, hingga objek wisata.
Wajah Baru Polisi di Tengah Masyarakat
Program Patroli Polwan Intan berangkat dari kesadaran bahwa kehadiran polisi tidak selalu harus diasosiasikan dengan ketegasan dan tindakan hukum semata. Ada kalanya, senyum, sapaan, dan sentuhan kemanusiaan justru lebih efektif membangun rasa aman.
Dalam amanatnya, Kapolres Garut berpesan agar seluruh Polwan dalam pelaksanaan patroli menampilkan sikap simpatik, edukatif, dan komunikatif kepada masyarakat.
“Hindari arogansi. Tampilkan wajah ramah dan jadikan senyum sebagai senjata utama dalam mendekati masyarakat. Karena Polwan adalah simbol kelembutan yang mampu mencairkan situasi,”
tuturnya.
Pesan itu menjadi pegangan bagi seluruh anggota Polwan Intan yang akan turun langsung ke jalan. Mereka diharapkan tidak hanya menjaga ketertiban, tapi juga memberikan edukasi, bimbingan, dan keteladanan sosial.
Dari Pasar ke Masjid, Dari Jalan ke Hati Rakyat
Usai seremoni peluncuran, rombongan Polwan Intan langsung melaksanakan patroli keliling Kabupaten Garut. Iring-iringan kendaraan mereka terlihat menyusuri jalanan kota hingga pelosok, memantau situasi kamtibmas sambil berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Di kawasan Pasar Ciawitali, sejumlah Polwan terlihat membantu pedagang yang kesulitan mengatur parkir kendaraan dan memberikan imbauan agar selalu waspada terhadap pencurian.
Sementara di sekitar Masjid Agung Garut, beberapa Polwan tampak berbincang akrab dengan ibu-ibu dan anak-anak yang baru selesai beribadah.
Kehadiran mereka menjadi pemandangan baru yang menyegarkan. Banyak warga yang mengaku terkejut sekaligus bangga melihat Polwan turun langsung dengan gaya pendekatan yang humanis.
“Kalau polisi kayak gini mah enak, ramah, sopan, ngajak ngobrol. Jadi kita merasa aman tapi juga nyaman,”
ujar Asep, salah seorang pedagang di Pasar Baru Garut, sambil tersenyum.
Wujud Polri Presisi yang Lebih Dekat dengan Masyarakat
Program Patroli Polwan Intan bukan hanya sekadar rutinitas patroli, melainkan bagian dari strategi besar Polri dalam mewujudkan transformasi menuju Polri Presisi prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Dengan pendekatan yang lebih lembut, Polwan diharapkan mampu menjadi jembatan antara aparat keamanan dan masyarakat, menciptakan komunikasi dua arah yang saling memahami.
Kapolres Yugi Bayu Hendarto menegaskan, program ini juga sejalan dengan semangat reformasi kultural Polri yang menekankan perubahan sikap, pelayanan prima, dan kehadiran nyata di tengah masyarakat.
“Kami tidak ingin masyarakat melihat polisi hanya ketika ada masalah. Melalui Polwan Intan, kami ingin Polri hadir setiap saat memberi rasa aman, menjadi sahabat, dan mitra bagi warga Garut,”
ungkapnya.
Sentuhan Lembut, Tugas Berat
Menjadi Polwan bukan perkara mudah. Di balik seragam dan senyum, ada tanggung jawab besar menjaga ketertiban dan keselamatan publik. Namun dengan ketulusan dan pendekatan yang humanis, Polwan Intan Polres Garut membuktikan bahwa ketegasan dan kelembutan bisa berjalan seiring.
Patroli ini juga memberi pesan kuat bahwa keamanan tidak harus hadir dengan wajah keras, melainkan dapat terwujud melalui senyum, empati, dan dialog.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore itu pun meninggalkan kesan mendalam. Banyak warga yang meminta swafoto bersama Polwan, sebuah bentuk spontan dari keakraban antara aparat dan rakyat.
Harapan untuk Masa Depan
Ke depan, program Patroli Polwan Intan akan terus digalakkan dengan pola yang lebih dinamis dan terukur. Setiap kegiatan akan dievaluasi agar bisa menjangkau lebih banyak titik dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam menjaga kamtibmas.
Dengan semangat INTAN Inisiatif, Tangguh, Aman, dan Nyaman Polwan Garut siap menjadi pelopor perubahan, menunjukkan bahwa keamanan sejati lahir bukan dari ketakutan, melainkan dari kepercayaan dan kasih sayang kepada sesama.
“Kami tidak hanya menjaga Garut, tapi juga menjaga senyum masyarakatnya,”
kata salah satu Polwan muda dengan mata berbinar sebelum melanjutkan patroli.Dan benar, dari balik helm dan seragamnya, mereka bukan sekadar penjaga hukum tapi juga penjaga rasa aman di hati setiap warga Garut. (*)
