Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Nama H. Ruhiyat kini dikenal luas masyarakat Desa Cisaat, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sosoknya bukan orang baru dalam hal pengabdian. Sebelum dipercaya sebagai Kepala Desa, ia lebih dulu mengabdi pada negara melalui jalur Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Perjalanan panjangnya inilah yang membentuk karakter kepemimpinannya hari ini: tegas, disiplin, namun tetap humanis dan merangkul warganya.
Dari Polri ke Desa: Lintas Jalan Pengabdian
Puluhan tahun mengenakan seragam cokelat Polri menjadikan H. Ruhiyat terbiasa dengan kehidupan penuh aturan, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Ia banyak belajar tentang cara menghadapi masalah masyarakat, mencari solusi, hingga memberi rasa aman dan adil.
Namun, ketika masa pengabdiannya di Polri usai, Ruhiyat tidak serta-merta berhenti berkarya. Baginya, pengabdian adalah panggilan jiwa yang tidak dibatasi oleh masa pensiun.
“Bagi saya, mengabdi kepada bangsa dan negara tidak pernah berhenti. Bedanya sekarang, medan pengabdian saya ada di desa, lebih dekat dengan masyarakat,” ucap H. Ruhiyat saat diwawancarai melalui sambungan Whatsappnya. Minggu, (14/09/2025).
Dorongan hati itulah yang membuatnya terjun ke dunia pemerintahan desa. Ia maju dalam pemilihan kepala desa, dan dukungan masyarakat mengalir deras. Warga Cisaat melihatnya sebagai figur yang bersih, sederhana, disiplin, sekaligus dekat dengan rakyat.
Kepemimpinan yang Transparan dan Merangkul
Sejak dilantik sebagai Kepala Desa Cisaat, H. Ruhiyat membawa gaya kepemimpinan khas: tegas dalam aturan, tetapi terbuka dalam pelayanan. Ia menekankan pentingnya transparansi anggaran desa. Baginya, setiap rupiah dari dana desa adalah hak masyarakat untuk tahu dan ikut mengawasi.
Ia juga menghidupkan kembali semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan. Dalam pembangunan jalan, perbaikan fasilitas umum, maupun kegiatan sosial, ia selalu mengajak masyarakat terlibat langsung.
“Pemerintah desa tidak bisa berjalan sendiri. Warga adalah bagian penting dari pembangunan. Saya selalu ajak mereka turun tangan bersama-sama,” tutur Ruhiyat.
Dekat dengan Warga, Hadir di Tengah Kehidupan.
Satu hal yang membuat warga semakin percaya adalah kedekatan Ruhiyat dalam keseharian. Ia hadir bukan hanya di forum resmi, tetapi juga dalam kehidupan sosial warga. Dari hajatan hingga takziah, dari kumpulan pemuda hingga pertemuan tokoh masyarakat, ia kerap hadir tanpa sekat.
“Pak Ruhiyat itu sosok pemimpin yang apa adanya. Beliau sering datang langsung ke rumah warga, mendengar keluhan, memberi solusi. Kami merasa benar-benar punya pemimpin yang dekat,” ungkap Ujang (52), salah satu tokoh masyarakat Desa Cisaat.
Membawa Desa ke Arah yang Lebih Maju
Di bawah kepemimpinan H. Ruhiyat, Desa Cisaat perlahan menunjukkan perubahan positif. Program pembangunan infrastruktur jalan desa berjalan, akses pelayanan publik ditingkatkan, serta pemberdayaan masyarakat terus digalakkan.
Selain itu, ia juga mendorong ekonomi kerakyatan dengan menghidupkan potensi lokal. Dari pertanian, peternakan, hingga usaha kecil, semua diarahkan agar bisa menopang kesejahteraan warga.
“Cita-cita saya sederhana, bagaimana Desa Cisaat bisa maju dan masyarakatnya sejahtera. Itu tujuan utama saya menjadi kepala desa,” tegasnya.
Warisan Inspirasi dari Perjalanan Hidup
Perjalanan panjang H. Ruhiyat, dari seragam Bhayangkara hingga menjadi Kepala Desa, adalah bukti nyata bahwa pengabdian tidak mengenal batas tempat dan waktu. Dari jalanan tempat ia dulu bertugas sebagai polisi, hingga lorong-lorong desa tempat ia kini memimpin, semangatnya tetap sama: memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Di sisi lain, warga pun menaruh harapan besar pada kepemimpinan Ruhiyat. Mereka melihatnya bukan hanya sebagai seorang kepala desa, tetapi juga panutan dan teladan.
“Beliau itu pemimpin yang lahir dari rakyat, kembali kepada rakyat, dan bekerja sepenuh hati untuk rakyat. Semoga Desa Cisaat semakin maju di bawah kepemimpinan beliau,” tutur Asep (45), warga lainnya.
Kini, nama H. Ruhiyat tidak lagi hanya tercatat sebagai mantan anggota Polri. Lebih dari itu, ia adalah bagian dari denyut nadi masyarakat Cisaat, seorang pemimpin desa yang menanamkan nilai disiplin, kejujuran, dan kebersamaan demi masa depan yang lebih baik. (*)