Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Suasana penuh kekhusyukan sekaligus keakraban menyelimuti Aula Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (03/10/2025). Ratusan warga dari berbagai kalangan tumplek blek menghadiri pengajian yang digelar Pemerintah Desa Jayaraga. Acara tersebut bukan sekadar kegiatan keagamaan rutin, melainkan juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara pemerintah desa dengan masyarakat.
Kegiatan ini diinisiasi langsung oleh Kepala Desa Jayaraga, Moch. Samsakti Alamsyah, yang sejak awal kepemimpinannya mendorong adanya forum-forum kebersamaan yang mampu menghadirkan nilai spiritual sekaligus sosial.
Tidak hanya masyarakat biasa, jajaran Muspika Tarogong Kidul yang dipimpin langsung oleh Camat Ahmad Mawardi, AP., SE., juga turut hadir, bersama para perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), pengurus BUMDes, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para ketua RT dan RW, tokoh agama, tokoh pemuda, serta unsur masyarakat lainnya.
Pengajian Jadi Jembatan Aspirasi Warga
Dalam sambutannya, Kepala Desa Jayaraga, Moch. Samsakti Alamsyah, menyampaikan bahwa pengajian ini bukan hanya wadah untuk meningkatkan keimanan, tetapi juga media komunikasi yang efektif antara pemerintah desa dengan warganya.
“Saya ingin pengajian ini menjadi ruang silaturahmi. Jangan sampai ada jarak atau kesenjangan antara pemerintah desa dengan masyarakat. Di forum inilah, aspirasi warga bisa disampaikan, terutama generasi muda, sehingga arah pembangunan bisa lebih tepat sasaran,” ucapnya penuh semangat.
Ia juga menambahkan bahwa pengajian di desa bukan hanya acara seremonial, melainkan harus dijaga agar berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan keagamaan semacam ini bisa menjadi benteng moral masyarakat di tengah derasnya arus modernisasi.
Apresiasi dari Camat Tarogong Kidul
Camat Tarogong Kidul, Ahmad Mawardi, AP., SE., dalam kesempatan itu memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Desa Jayaraga. Menurutnya, langkah yang diambil oleh Kades Samsakti patut dijadikan contoh bagi desa-desa lainnya.
“Kegiatan pengajian seperti ini bukan hanya sekadar ajang doa bersama, tetapi juga sarana membangun mental, spiritual, dan kebersamaan masyarakat. Pembangunan desa tidak cukup hanya berbicara soal infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh aspek sosial dan religius,” jelas Ahmad.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kecamatan akan terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan yang berorientasi pada pembinaan moral dan spiritual masyarakat. Ahmad berharap agar pengajian seperti ini bisa digelar secara rutin, sehingga tercipta suasana yang harmonis di tengah masyarakat desa.
Antusiasme Masyarakat Tinggi
Pengajian Desa Jayaraga disambut hangat oleh warga. Banyak di antara mereka yang mengaku merasa lebih dekat dengan perangkat desa karena adanya forum kebersamaan ini. Seorang tokoh masyarakat setempat menyampaikan bahwa pengajian ini bukan hanya ibadah, tetapi juga perekat sosial yang mampu memperkokoh ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat.
Rangkaian acara berlangsung tertib dan penuh makna, dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan tausiah agama yang mengangkat tema pentingnya menjaga persaudaraan dan meningkatkan keimanan, serta ditutup dengan doa bersama untuk kebaikan desa dan masyarakat.
Membangun Desa dari Aspek Spiritual dan Sosial
Keberadaan pengajian ini dianggap sebagai langkah strategis dalam membangun desa dari dua sisi sekaligus: fisik dan non-fisik. Jika pembangunan fisik dapat terlihat dari infrastruktur yang semakin membaik, maka pembangunan non-fisik ditandai dengan semakin kuatnya nilai religius, kebersamaan, dan partisipasi aktif warga dalam setiap kegiatan desa.
Kepala Desa Samsakti berharap pengajian di Desa Jayaraga bisa terus digelar secara konsisten. “Saya ingin pengajian ini menjadi agenda rutin, tidak hanya sekadar kegiatan sekali-sekali. Dengan adanya sinergi antara perangkat desa, tokoh agama, pemuda, dan seluruh masyarakat, kita bisa membangun Jayaraga bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual,” ungkapnya.
Harapan ke Depan
Dengan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, kegiatan pengajian di Desa Jayaraga diyakini mampu menciptakan desa yang tidak hanya maju dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga kuat dalam nilai keagamaan dan sosial.
Di sisi lain, pngajian ini diharapkan menjadi cerminan bahwa membangun desa bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga hasil gotong royong seluruh masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan suasana penuh kehangatan, di mana warga, perangkat desa, dan jajaran Muspika saling berbaur, berbincang, serta mempererat hubungan tanpa sekat. Pengajian Desa Jayaraga hari itu benar-benar menjadi momentum penting dalam memperkuat silaturahmi, spiritualitas, sekaligus membangun fondasi kebersamaan yang kokoh bagi kemajuan desa. (*)