Penambalan Jalan di Akses Sukapadang–Cikamiri Dinilai Tidak Efektif, Kondisi Makin Semrawut dan Dikeluhkan Warga

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Upaya pemeliharaan jalan yang dilakukan melalui metode penambalan di ruas akses Sukapadang–Cikamiri mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Warga menilai pekerjaan tersebut tidak memberikan hasil perbaikan yang signifikan. Bahkan, akibat pengerjaan yang terkesan asal-asalan, kondisi jalan disebut semakin semrawut dan tidak nyaman dilalui.

Ruas jalan yang selama ini menjadi jalur penting bagi masyarakat untuk berkegiatan ekonomi, pendidikan, hingga aktivitas harian itu, mengalami kerusakan cukup parah dalam beberapa bulan terakhir. Lubang – lubang kecil hingga besar mulai bermunculan, terutama saat musim hujan ketika air menggerus permukaan jalan.

Penambalan Dinilai Tidak Rapi dan Tidak Merata

Pemeliharaan yang dilakukan belakangan ini menuai kekecewaan. Warga menilai hasil tambal sulam justru menambah masalah baru. Tambalan aspal terlihat tidak rata, tidak padat, dan di beberapa titik bahan yang digunakan mudah tergerus kembali.

“Bukannya lebih baik, malah tambah berantakan. Tambalannya itu kayak asal nempel, tidak diratakan. Begitu hujan, sudah mulai mengelupas,” keluh Udin, warga Sukapadang, Rabu (20/11/2025).

Ia mengungkapkan bahwa setiap hari melintasi jalur tersebut menjadi tantangan tersendiri. Pengendara motor harus ekstra waspada karena permukaan jalan tidak lagi halus, bahkan beberapa titik membentuk tonjolan yang berbahaya.

“Kalau malam hari lebih bahaya. Jalannya gelap, tambalan tidak terlihat jelas, bisa-bisa jatuh kalau tidak hafal medan,” ujarnya.

Penggunaan Material Dipertanyakan

Selain soal kualitas pengerjaan, warga juga mempertanyakan jenis material yang digunakan. Menurut mereka, aspal yang dipakai terlihat cepat rusak dan tidak menyatu dengan permukaan jalan lama.

“Ini kayaknya bukan kualitas baik. Soalnya baru beberapa hari saja sudah rusak lagi. Percuma dikerjakan kalau hasilnya begini,” kata Asep, warga lainnya.

Keluhan serupa juga muncul dari warga Cikamiri. Mereka menilai bahwa pekerjaan tambal sulam bukanlah solusi jangka panjang. Dengan kondisi lalu lintas yang cukup padat, pelapisan permukaan jalan yang tidak maksimal akan kembali menimbulkan kerusakan dalam waktu dekat.

Solusi Tambal Sulam Dinilai Tidak Menyentuh Akar Masalah

Masyarakat berharap pemerintah tidak hanya melakukan penambalan, tetapi melakukan perbaikan menyeluruh seperti pembongkaran struktur jalan yang sudah rusak parah dan pengaspalan ulang secara total.

“Tambal sulam mah cuma sebentar bagusnya. Besok-besok rusak lagi. Kami butuh perbaikan besar, bukan cuma tambalan yang bikin jalan tambah semrawut,” tegas warga.

Warga menyebutkan bahwa akses tersebut merupakan salah satu jalur vital bagi transportasi hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari. Jika terus dibiarkan rusak, mobilitas warga dapat terganggu dan berpotensi berdampak pada perekonomian setempat.

Belum Ada Penjelasan Resmi dari PUPR

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Jawa Barat belum mengeluarkan keterangan resmi terkait keluhan warga dan evaluasi pekerjaan yang dinilai tidak efektif tersebut.

Beberapa warga mengaku sudah mencoba melaporkan kondisi tersebut kepada pihak desa maupun kecamatan, dengan harapan pemerintah daerah dapat turun langsung meninjau kondisi jalan yang semakin memprihatinkan.

“Harapan kami, dinas terkait bisa mengecek langsung. Bukan hanya melihat laporan di atas kertas. Supaya tahu kondisi lapangan sebenarnya,” ujar warga lainnya.

Harapan Warga: Perbaikan Total dan Pengawasan Ketat

Masyarakat Sukapadang dan Cikamiri menegaskan bahwa mereka sangat mendukung program pemeliharaan infrastruktur. Namun, pekerjaan yang terburu-buru dan tidak sesuai standar hanya akan membuang anggaran tanpa hasil memadai.

Mereka mendesak pemerintah melakukan:

Evaluasi kualitas pengerjaan
Pengawasan ketat terhadap kontraktor
Penentuan metode perbaikan yang tepat
Perbaikan menyeluruh, bukan tambal sulam.

Dengan banyaknya keluhan, warga berharap perbaikan nyata segera dilakukan saat dio musim hujan semakin intens dan memperparah kondisi jalan.

“Jalan ini dipakai ribuan orang setiap hari. Tolong jangan dikerjakan asal. Kami butuh perbaikan yang benar-benar layak,” tutup warga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *