Pedagang Pasar Binong Jati Kian Terjepit: Harga Sembako Meroket, Daya Beli Merosot

Loading

Bandung,TRIBUNPRIBUMI.com – Gelombang keluhan kembali muncul dari pedagang kecil di pasar tradisional, seiring dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang kian tak terkendali. Salah satunya datang dari Pasar Saeuran, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Binong Jati, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, yang kini lesu akibat daya beli masyarakat yang menurun drastis.

Ai (55), seorang pedagang sayuran sekaligus daging ayam yang sudah belasan tahun menggantungkan hidupnya di pasar tersebut, mengaku semakin sulit bertahan. Barang dagangannya kerap tidak habis terjual, bahkan sebagian harus terbuang percuma karena membusuk.

“Sekarang rakyat kecil lagi menjerit. Ekonomi makin susah, tapi gaji dewan dinaikkan. Lapangan kerja kurang, upah buruh juga minim dan tidak seimbang dengan pengeluaran sehari-hari, apalagi untuk mengurus keluarga dan anak,” keluh Ai dengan wajah penuh keprihatinan.

Harga Naik, Pembeli Menurun

Kondisi ini bukan hanya dirasakan Ai seorang. Sejumlah pedagang lain di pasar tradisional Binong Jati juga mengeluhkan hal serupa. Mereka menyebut kenaikan harga kebutuhan pokok – mulai dari beras, cabai, bawang merah, hingga daging ayam – membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam berbelanja.

“Kalau dulu pembeli biasa belanja sekilo, sekarang paling beli seperempat atau setengah kilo. Mereka bilang uangnya pas-pasan,” ujar seorang pedagang lain yang enggan disebutkan namanya.

Fenomena tersebut menciptakan efek domino: barang dagangan tidak habis, pedagang rugi, dan pada akhirnya konsumen pun semakin sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kontras dengan Kebijakan Elit

Keluhan para pedagang ini semakin keras setelah adanya kabar mengenai kenaikan gaji anggota dewan. Menurut para pedagang, kondisi tersebut menimbulkan ketidakadilan. Di satu sisi, rakyat kecil harus berhemat, sementara di sisi lain para pejabat justru menikmati kenaikan tunjangan.

“Pemerintah harusnya lebih peka. Jangan sampai rakyat kecil makin susah, sementara kebijakan hanya menguntungkan kalangan atas,” tegas Ai.

Harapan untuk Perubahan

Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata. Penstabilan harga sembako, kontrol distribusi pangan, serta perlindungan bagi pedagang pasar kecil menjadi tuntutan utama.

Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa solusi, bukan tidak mungkin pasar tradisional akan semakin ditinggalkan masyarakat, dan para pedagang kecil semakin terjerat dalam lingkaran kemiskinan.

“Kalau begini terus, banyak pedagang yang gulung tikar. Pemerintah harus turun tangan, jangan hanya janji-janji,” kata Ai menutup perbincangan. (Agus.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *