ODGJ Bersenjata Cerulit Resahkan Warga Ciheras, Anak-Anak Takut Keluar Rumah

Loading

Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUMI.com – Suasana tenang di Kampung Cisanggar, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mendadak berubah mencekam. Warga di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir digemparkan dengan kemunculan seorang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang membawa senjata tajam jenis cerulit.

Keberadaan ODGJ ini menimbulkan keresahan luar biasa di tengah masyarakat. Tidak hanya karena membawa senjata tajam, warga menyebut orang tersebut juga kerap mengejar anak-anak kecil yang sedang bermain di sekitar rumah penduduk.

“Dia sering lewat sambil bawa cerulit. Kadang berteriak-teriak, terus kalau lihat anak-anak suka dikejar. Abdi mah sok sieun ka putra abdi we, Pak (saya takut terjadi sesuatu pada anak saya, Pak),” tutur seorang warga yang enggan disebut namanya saat ditemui pada Kamis (30/10/2025), dengan wajah cemas.

Selain menimbulkan rasa takut, ODGJ tersebut juga dilaporkan sering menyembelih hewan peliharaan warga, terutama kambing. Aksi itu membuat warga mengalami kerugian dan semakin takut untuk beraktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari.

“Beberapa kali kambing warga hilang. Pas dicari, ternyata ditemukan sudah dalam keadaan disembelih. Warga jadi khawatir, apalagi anak-anak sekarang jarang main di luar,” tambah warga lainnya.

Ketua RW: Warga Diminta Tetap Waspada

Menanggapi situasi yang meresahkan ini, Ketua RW Kampung Cisanggar II, Undang Sahman, angkat bicara. Ia menegaskan agar seluruh warga meningkatkan kewaspadaan dan tidak bertindak sendiri-sendiri dalam menghadapi situasi tersebut.

“Saya minta warga untuk selalu berhati-hati di mana pun berada, baik siang maupun malam hari. Jangan biarkan anak-anak bermain jauh dari pengawasan orang tua. Kalau melihat yang bersangkutan (ODGJ) berperilaku berbahaya, segera laporkan,” tegas Undang Sahman.

Pihaknya juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak keamanan setempat untuk mencari solusi terbaik. Dikhawatirkan, bila tidak segera ditangani, ODGJ itu bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Pemerintah Desa Diminta Bertindak Cepat

Pemerintah Desa Ciheras, melalui perangkat desa setempat, disebut telah menerima laporan dari masyarakat terkait gangguan tersebut. Sejumlah warga berharap dinas sosial dan pihak kepolisian segera turun tangan untuk mengevakuasi ODGJ tersebut ke tempat yang lebih aman.

“Ini sudah meresahkan. Kami berharap pemerintah cepat mengambil tindakan. Jangan sampai menunggu ada korban dulu,” ujar salah satu tokoh masyarakat Ciheras.

Menurut pantauan di lapangan, warga kini memilih membatasi aktivitas malam hari. Beberapa di antaranya bahkan memasang penerangan tambahan di depan rumah serta berjaga secara bergantian demi keamanan lingkungan.

Warga Harap Kondisi Kembali Aman

Meski ketakutan masih terasa, warga berharap keadaan segera normal seperti sediakala. Anak-anak yang sebelumnya bebas bermain di lapangan kini lebih banyak berdiam diri di rumah.

“Biasanya sore suka ramai anak-anak main bola, sekarang sepi. Mudah-mudahan cepat ada penanganan,” ujar seorang ibu rumah tangga.
Keresahan warga Kampung Cisanggar menjadi pengingat penting bahwa penanganan terhadap ODGJ perlu dilakukan dengan pendekatan kemanusiaan dan keamanan. Pemerintah desa diharapkan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Puskesmas, serta aparat kepolisian, agar situasi di wilayah tersebut kembali kondusif dan warga bisa beraktivitas tanpa rasa takut. (Saepuloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *