![]()
Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Ketua Umum Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, menanggapi dengan nada geram atas beredarnya kabar pencatutan namanya dalam aksi pengambilan paksa kendaraan hasil penarikan (repo) di salah satu kantor Adira Finance di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, seorang oknum datang ke kantor Adira mengaku sebagai “orang dekat” Ketua LIBAS dan berupaya mengambil motor yang telah disita pihak leasing tersebut. Tak hanya itu, oknum itu bahkan sempat membawa-bawa nama Tedi Sutardi untuk meyakinkan pihak leasing.
Namun, langkah licik itu segera terbongkar setelah pihak Adira melakukan konfirmasi ke sejumlah pihak internal yang mengenal LIBAS.
Tedi Sutardi Tegas: Ini Murni Pencatutan Nama!
Menanggapi peristiwa tersebut, Tedi Sutardi dengan tegas membantah keras keterlibatan dirinya maupun organisasi yang dipimpinnya.
“Saya tidak pernah memberi izin, kuasa, atau perintah kepada siapa pun untuk mengurus kendaraan repo. Kalau ada yang bawa-bawa nama saya, itu murni pencatutan. Saya tidak akan diam,” ujarnya dengan nada tinggi, Rabu (29/10/2025).
Ia menegaskan, LIBAS adalah organisasi sosial yang berkomitmen pada kegiatan kemasyarakatan, advokasi publik, dan pengawasan sosial bukan wadah untuk menakut-nakuti atau menekan pihak mana pun.
“LIBAS bukan preman, bukan alat tekan. Kami berdiri di atas nilai sosial dan kemanusiaan. Siapa pun yang mencemarkan nama organisasi ini, berarti dia bukan bagian dari kami,” tegasnya lagi.
Oknum Diduga Tekan Pihak Leasing Pakai Nama LIBAS
Dari informasi lapangan, oknum tersebut mencoba memanfaatkan nama besar LIBAS untuk “menekan” pihak leasing agar menyerahkan kendaraan hasil penarikan dengan alasan ingin menyelesaikan secara kekeluargaan.
Namun, gaya bicara dan tindakan yang mencurigakan membuat pihak leasing memilih untuk berhati-hati dan memastikan kebenarannya. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa Ketua LIBAS tidak pernah mengeluarkan perintah seperti itu.
“Begitu kabar sampai ke saya, langsung saya tindak. Saya sudah minta anggota menelusuri siapa pelakunya dan apa motifnya. Jangan pernah main-main dengan nama organisasi ini,” ujar Tedi dengan tegas.
Langkah Tegas: Akan Bawa ke Jalur Hukum
Tidak ingin kejadian serupa terulang, Tedi Sutardi menegaskan akan menempuh langkah hukum apabila terbukti ada pihak yang dengan sengaja mencatut nama dirinya maupun organisasi LIBAS.
“Ini bukan perkara sepele. Nama baik saya dan organisasi dipertaruhkan. Kalau terbukti ada niat jahat, saya akan laporkan ke aparat penegak hukum,” katanya.
Ia juga mengingatkan seluruh anggota LIBAS di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa agar tetap menjaga nama baik organisasi dan tidak terlibat dalam tindakan yang bisa menimbulkan fitnah.
Peringatan untuk Publik dan Pihak Leasing
Sebagai langkah pencegahan, Tedi mengimbau masyarakat dan pihak perusahaan pembiayaan agar tidak mudah percaya terhadap siapa pun yang mengaku berasal dari LIBAS tanpa menunjukkan surat tugas resmi atau identitas sah organisasi.
“Kalau ada yang datang membawa nama saya atau LIBAS, silakan konfirmasi dulu. Kami terbuka dan siap memberikan klarifikasi kapan pun,” pesannya.
Tedi juga mengapresiasi sikap profesional Adira Finance yang tidak mudah percaya dan memilih melakukan verifikasi sebelum bertindak.
LIBAS Tetap Fokus di Jalur Sosial dan Kemanusiaan
Terlepas dari insiden tersebut, Tedi menegaskan bahwa Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) akan tetap konsisten di jalur sosial, pendidikan, dan pengawasan kebijakan publik.
“Kami berdiri atas dasar komitmen moral dan sosial. LIBAS hadir untuk membantu masyarakat, bukan untuk mencoreng nama baik melalui tindakan kotor,” pungkasnya. (*)
