![]()
Cimahi,TRIBUNPRIBUMI.com – Dalam suasana penuh kehangatan dan kekhusyukan, Majelis Ta’lim Al Barokah yang berlokasi di RT 04 RW 01 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Acara tersebut berlangsung meriah namun tetap dalam balutan nuansa religius, dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat, termasuk Ketua Hamida Kota Cimahi, H. Usep Miftahudin Nawawi, S.Ag., serta Sekretaris Idhar (Ikatan Da’i Hamida) Bandung Raya, Wawan Hidayat, S.Pd.I.
Peringatan ini menjadi momentum penting bagi jamaah Majelis Ta’lim Al Barokah untuk memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SAW, sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Rangkaian Kegiatan Penuh Makna
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan beragam lomba bernuansa islami yang diikuti para santri dan anak-anak dari lingkungan sekitar. Mulai dari hafalan ayat suci Al-Qur’an (imtihan), lomba adzan, tahfidz, gerak lagu islami, hingga lomba mewarnai. Semua kegiatan tersebut merupakan bentuk kreativitas dan ekspresi cinta para santri terhadap Rasulullah SAW.
Antusiasme peserta tampak begitu besar. Para orang tua dan wali santri turut hadir memberikan dukungan, sementara panitia sibuk menyiapkan jalannya lomba dengan penuh semangat kebersamaan.
Menjelang sore hari, acara puncak digelar dengan tausiah dan dakwah yang disampaikan oleh dua penceramah ternama, yakni Kyai Jajang Abdul Basir dan Ustadzah Lia M. Nur’Azizah, S.Kom.I., atau yang akrab disapa Ustadzah Mei-mei. Keduanya menyampaikan pesan moral dan spiritual tentang pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan Pembina Majelis Ta’lim: Nabi Muhammad SAW Sebagai Rahmat Bagi Semesta
Dalam kesempatan tersebut, Pembina Majelis Ta’lim Al Barokah, K.H. Muhammad Kosim, menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, melainkan refleksi atas misi besar Rasulullah SAW sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.
“Nabi Muhammad diutus Allah sebagai Rahmatan lil ‘Alamin. Kelahiran beliau adalah anugerah terbesar bagi manusia dan seluruh makhluk. Dengan peringatan Maulid, kita diingatkan untuk terus meneladani akhlak beliau dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara,” ujar K.H. Kosim. Rabu, (15/10/2025).
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini kepada anak-anak, agar tumbuh menjadi generasi berakhlak mulia dan memiliki kecintaan yang mendalam kepada Rasulullah SAW.
“Kami ingin para santri mengenal Nabi bukan hanya lewat kisah, tapi meneladani sifat dan perilakunya. Rasulullah adalah leader of the leader, teladan terbaik bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman dan arus globalisasi,” tambahnya.
K.H. Kosim juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini.
“Pendanaan kegiatan ini berasal dari hasil kerjasama wali santri, simpatisan, dan para donatur. Kami panitia mengucapkan Jazakumullah khairan katsiran kepada semua pihak. Semoga Allah membalas setiap kebaikan dengan pahala berlipat di dunia dan akhirat,” tuturnya penuh haru.
Hamida Cimahi: Maulid Jadi Sarana Menumbuhkan Cinta Rasulullah
Sementara itu, Ketua Hamida (Himpunan Alumni Miftahul Huda) Kota Cimahi, H. Usep Miftahudin Nawawi, S.Ag., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas terlaksananya acara yang penuh makna ini.
“Alhamdulillah, malam ini kita bersama-sama memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Hamida Cimahi, Idhar Bandung Raya, Majelis Ta’lim Al Barokah, dan masyarakat Kelurahan Cibabat. Semoga peringatan ini menjadi wasilah meningkatnya kecintaan kita kepada Rasulullah, sekaligus memperkuat keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT,” ungkapnya.
H. Usep juga menyampaikan harapannya agar semangat Maulid dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Cimahi, khususnya di lingkungan Cibabat.
“Kami berdoa agar Allah menjadikan Kota Cimahi sebagai Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur negeri yang aman, tenteram, dan dirahmati Allah. Semoga acara ini menjadi langkah kecil menuju masyarakat yang religius dan berakhlakul karimah,” pungkasnya.
Idhar Bandung Raya: Perkuat Dakwah dan Kaderisasi Da’i
Di tempat yang sama, Sekretaris Idhar Bandung Raya, Wawan Hidayat, S.Pd.I., menambahkan bahwa peringatan Maulid kali ini merupakan bagian dari rangkaian parade Maulid Idhar di berbagai daerah Bandung Raya.
“Cimahi menjadi penutup dari rangkaian kegiatan yang sudah digelar di Sumedang, Bandung, Bandung Timur, Bandung Selatan, dan Bandung Barat. Setiap daerah punya semangat tersendiri, namun tujuannya sama: meneguhkan semangat dakwah dan cinta Rasul,” kata Wawan.
Ia menekankan bahwa Idhar Bandung Raya terus berkomitmen memperluas dakwah Islam yang berlandaskan ilmu dan akhlak.
“Kami selalu diingatkan oleh pembina dari pesantren pusat bahwa dalam menyampaikan dakwah jangan pernah lepas dari ilmu fardhu ‘ain, seperti Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf. Itu fondasi utama agar dakwah kita tidak hanya luas, tapi juga berkualitas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wawan mengungkapkan bahwa saat ini Idhar Bandung Raya memiliki sekitar 130 da’i aktif, dengan 15 da’i baru yang berhasil diorbitkan tahun ini.
“Kami akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan agar para da’i semakin siap menghadapi tantangan dakwah di berbagai wilayah. Ke depan, kami berencana menyusun program dakwah tematik sesuai kompetensi para da’i di lapangan,” tuturnya.
Penutup yang Penuh Doa dan Harapan
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Ta’lim Al Barokah ditutup dengan doa bersama, diiringi lantunan shalawat yang menggema penuh kekhidmatan. Jamaah terlihat khusyuk, menundukkan kepala dengan harapan agar Allah SWT menurunkan rahmat dan keberkahan bagi umat Islam, serta menjadikan mereka bagian dari umat Nabi yang mendapat syafa’at di hari akhir.
Peringatan ini tidak hanya memperkuat tali silaturahmi antarwarga dan ormas Islam di Cimahi, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kecintaan kepada Rasulullah SAW harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari dalam keluarga, masyarakat, dan kehidupan berbangsa.
Acara berakhir dengan penuh kehangatan, menandai keberhasilan Majelis Ta’lim Al Barokah dan seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga tradisi keagamaan serta memperkokoh nilai-nilai Islam di tengah kehidupan modern yang kian kompleks. (Achmad Syafei)
