Kepala Desa Sukalillah, Asep Haris, S.Pd.I: Respon Cepat dan Tanggap Puskesmas Sukamulya Tangani Bumil, Kami Pihak Pemdes Sangat Mengapresiasi

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Sikap cepat tanggap tenaga medis dari Puskesmas Sukamulya, dibantu Bidan Desa Sukalillah serta koordinasi efektif bersama Pemerintah Desa Sukalillah, menuai apresiasi tinggi dari Kepala Desa Sukalillah, Asep Haris, S.Pd.I. Tindakan cepat ini dilakukan dalam penanganan seorang ibu hamil (Bumil) bernama Sri Rahayu, warga Kampung Pelag, Desa Sukalillah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut,Jawa Barat.

Informasi awal diperoleh dari laporan Koordinator Desa Siaga (KDS) Sukalillah pada Rabu sore (05/11/2025), yang melaporkan adanya kondisi darurat kesehatan pada Sri Rahayu. 

Tidak menunggu lama, tim medis dari BDR (Bidan Desa Respons) Puskesmas Sukamulya langsung berkoordinasi dengan Bidan Desa Sukalillah dan segera turun ke lokasi.

Sesampainya di rumah Sri Rahayu, tim medis segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi ibu dan janin. Berkat gerak cepat dan ketepatan prosedur yang dilakukan, situasi berhasil dikendalikan dan Sri Rahayu kini dalam kondisi stabil.

Pemdes Sukalillah Apresiasi Sinergitas Lintas Sektor

Kepala Desa Sukalillah, Asep Haris, S.Pd.I, mengungkapkan rasa bangganya atas sinergi dan koordinasi cepat antara Puskesmas, Bidan Desa, serta perangkat desa. Menurutnya, keberhasilan penanganan ini merupakan cerminan nyata kerja sama yang solid di lapangan.

“Kami dari Pemerintah Desa Sukalillah sangat mengapresiasi langkah cepat dan tanggap dari pihak Puskesmas Sukamulya beserta Bidan Desa. Mereka langsung turun ke lapangan begitu mendapat laporan tanpa menunggu waktu lama. Koordinasi berjalan sangat baik, dan ini membuktikan komitmen kuat untuk menjaga keselamatan warga,” ujar Asep Haris saat ditemui di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa Pemerintah Desa Sukalillah akan terus mendukung dan memperkuat jaringan layanan kesehatan masyarakat. Program Desa Siaga, katanya, menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap warga mendapatkan penanganan cepat dan tepat, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia.

“Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pihak kesehatan. Tidak hanya saat darurat, tapi juga dalam upaya pencegahan, edukasi, dan pendampingan warga agar hidup sehat dan sejahtera,” imbuhnya.

Koordinator Desa Siaga: Komunikasi Cepat Jadi Kunci

Dari pihak KDS Sukalillah, petugas lapangan menjelaskan bahwa keberhasilan penanganan Sri Rahayu berkat sistem komunikasi cepat yang telah dibangun antara kader, bidan, dan puskesmas. Laporan dari masyarakat langsung diteruskan ke pihak terkait tanpa birokrasi panjang.

“Begitu ada informasi dari warga, kami langsung laporkan ke Bidan Desa. Tak lama kemudian tim Puskesmas datang ke lokasi. Ini bentuk nyata dari kerja sama yang kami bangun sejak lama,” jelas salah satu anggota KDS.

Sementara Bidan Desa Sukalillah menyebut bahwa kondisi Sri Rahayu kini sudah tertangani dengan baik dan terus dilakukan pemantauan rutin.

“Alhamdulillah ibu dan janinnya dalam kondisi aman. Kami tetap memantau perkembangan kehamilannya dan memberi arahan agar ibu tetap menjaga pola makan dan istirahat,” ujarnya.

Pelayanan Humanis dan Responsif

Kisah respon cepat ini menjadi contoh bagaimana pelayanan kesehatan berbasis desa dapat berjalan optimal jika ada sinergi kuat antara unsur medis, pemerintahan, dan masyarakat. Model penanganan seperti ini menjadi cerminan pelayanan publik yang humanis, cepat, tepat, dan menyentuh langsung kebutuhan warga.

Kepala Desa Sukalillah menambahkan bahwa dirinya berharap semangat gotong royong dan tanggap darurat seperti ini terus menjadi budaya dalam melayani masyarakat.

“Kami ingin seluruh perangkat desa, kader, dan tenaga kesehatan terus semangat. Karena di balik setiap tindakan cepat yang dilakukan, ada nyawa dan harapan warga yang kita selamatkan,” tutup Asep Haris penuh haru.

Dengan sistem komunikasi yang baik dan kolaborasi lintas sektor yang kuat, Desa Sukalillah kembali membuktikan diri sebagai desa yang sigap, peduli, dan berorientasi pada pelayanan kemanusiaan. (DIX)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *