Kades Sukabakti, Wawan Gunawan: Jangan Main-Main dengan Anggaran Dana Desa

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Sorotan publik terhadap pengelolaan Dana Desa (DD) semakin tajam. Banyaknya kasus penyalahgunaan anggaran di sejumlah daerah menjadi peringatan keras bagi seluruh kepala desa agar lebih berhati-hati dalam menjalankan amanah. 

Di sisi lain, hal ini pula yang ditekankan Kepala Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Wawan Gunawan. Ia dengan tegas mengingatkan bahwa Dana Desa bukan ruang untuk main-main, melainkan instrumen penting demi kesejahteraan masyarakat.

“Sekarang sistem sudah berbeda, semua serba terekam, transparan, dan mudah dipantau. Maka jangan sekali-kali main-main dengan Dana Desa. Gunakan sesuai regulasi, harus hati-hati, dan bijak agar hasilnya benar-benar kembali kepada masyarakat,” kata Wawan Gunawan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/09/2025).

Sistem Baru, Pengawasan Lebih Ketat

Perubahan sistem pengelolaan anggaran desa yang kini berbasis digital membuat setiap rupiah Dana Desa dapat diawasi secara langsung, baik oleh pemerintah pusat, inspektorat daerah, maupun lembaga pengawas lainnya. Dengan sistem tersebut, potensi penyalahgunaan makin mudah terdeteksi.

Menurut Wawan, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Tantangan karena perangkat desa dituntut lebih teliti dan tidak boleh lalai, namun juga peluang karena transparansi justru akan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

“Kalau salah sedikit, risikonya besar. Bisa jadi masalah hukum. Maka perangkat desa harus disiplin, teliti, dan tidak boleh sembarangan dalam setiap pelaksanaan program,” jelasnya.

Transparansi adalah Hak Masyarakat

Wawan menegaskan, keterbukaan informasi adalah kewajiban mutlak. Dana Desa bersumber dari uang rakyat, sehingga penggunaannya pun wajib diketahui publik. Pemerintah Desa Sukabakti berkomitmen mempublikasikan anggaran melalui musyawarah desa (Musdes), papan informasi, hingga laporan pertanggungjawaban resmi yang bisa diakses masyarakat.

“Masyarakat berhak tahu. Kalau anggaran dipakai untuk pembangunan jalan, irigasi, atau pemberdayaan ekonomi, semua harus jelas. Kalau ada yang disembunyikan, justru bisa menimbulkan kecurigaan,” tegas Wawan.

Partisipasi Warga Jadi Kontrol Sosial

Selain transparansi, Wawan juga menekankan pentingnya keterlibatan warga. Menurutnya, partisipasi masyarakat bukan hanya formalitas, melainkan kunci keberhasilan pembangunan. Dengan terlibat langsung, warga bisa ikut mengawasi dan memastikan program yang dijalankan sesuai kebutuhan.

“Dana Desa itu uang rakyat, maka rakyat juga harus ikut mengawasi. Dengan gotong royong, pembangunan bisa berjalan lebih baik, hasilnya pun bisa dirasakan langsung oleh warga,” ujar Wawan.

Pesan Tegas: Jangan Main-Main!

Peringatan keras Wawan Gunawan bukan tanpa alasan. Ia menilai, di tengah meningkatnya perhatian publik dan aparat hukum terhadap Dana Desa, masih ada oknum di berbagai daerah yang mencoba menyalahgunakannya.

“Sekali lagi, jangan main-main dengan anggaran ini. Salah langkah sedikit saja bisa jadi masalah besar. Di Desa Sukabakti, saya pastikan semua harus sesuai aturan dan penuh tanggung jawab,” tandasnya.

Harapan untuk Desa Sukabakti

Dengan sikap tegas ini, Wawan berharap Sukabakti bisa menjadi contoh desa yang konsisten dalam menjaga akuntabilitas. Ia optimistis, jika Dana Desa dikelola dengan benar, dampaknya akan nyata: infrastruktur desa membaik, ekonomi warga meningkat, dan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.

“Kalau dikelola dengan transparan dan bijak, insyaAllah Desa Sukabakti akan semakin maju. Tujuan utama Dana Desa adalah untuk rakyat, dan itu yang selalu kita pegang,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *