![]()
Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Pemerintah Desa Jayaraga di bawah kepemimpinan Moch. Samsakti Alamsyah kembali menunjukkan keseriusan dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Langkah konkret tersebut diwujudkan melalui kegiatan koordinasi lintas elemen desa, yang menjadi tindak lanjut atas Surat Edaran Bupati Garut Nomor: 300.1.4/5228/SATPOLPP. Surat tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gangguan ketertiban umum di tingkat desa, terutama menjelang momentum penting pemerintahan dan kemasyarakatan.
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Jayaraga, pada Kamis (23/10/2025), berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan. Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Tarogong Kidul, Ahmad Mawardi, bersama Hj. Yeti, selaku Kasi PMD Kecamatan Tarogong Kidul. Selain itu, tampak pula Bhabinkamtibmas, Babinsa, para Ketua RW dan RT, tokoh masyarakat, serta perwakilan lembaga desa.
Suasana rapat koordinasi itu berjalan serius namun tetap hangat. Para peserta tampak antusias memberikan pandangan dan masukan untuk memperkuat langkah-langkah pengamanan di lingkungan mereka.
Komitmen Kades Samsakti: Surat Edaran Bukan Sekadar Formalitas
Dalam sambutannya, Kepala Desa Jayaraga, Moch. Samsakti Alamsyah, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin menjadikan surat edaran Bupati hanya sebagai dokumen administratif semata. Menurutnya, setiap arahan pemerintah kabupaten harus diterjemahkan menjadi tindakan nyata di tingkat bawah, agar hasilnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Kami di desa tentu sangat berkewajiban menindaklanjuti setiap kebijakan dan arahan pemerintah kabupaten, apalagi yang berkaitan dengan ketertiban dan keamanan. Surat edaran ini bukan hanya formalitas, tetapi pedoman penting untuk memperkuat koordinasi antar-elemen masyarakat,” ujar Samsakti di hadapan peserta rapat.
Ia menjelaskan, ketertiban lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Desa Jayaraga, kata dia, telah lama menanamkan budaya gotong royong dan partisipasi warga dalam menjaga keamanan, baik melalui ronda malam, pengawasan lingkungan, maupun penguatan komunikasi antarwarga.
“Kami akan terus memperkuat sinergitas antara perangkat desa, unsur keamanan, dan masyarakat. Upaya pencegahan lebih baik daripada penanganan, maka kami mengedepankan pendekatan edukatif dan partisipatif agar warga merasa terlibat dalam menjaga lingkungannya,” tambah Samsakti.
Camat Ahmad Mawardi: Inisiatif Jayaraga Layak Jadi Contoh
Sementara itu, Camat Tarogong Kidul, Ahmad Mawardi, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Jayaraga. Ia menilai, kepemimpinan Kades Samsakti mencerminkan semangat pemerintahan yang responsif dan kolaboratif.
“Inisiatif Kades Jayaraga dan jajarannya ini patut dijadikan contoh bagi desa lain. Surat edaran dari Bupati tidak akan berdampak apa-apa tanpa tindakan nyata di lapangan. Yang terpenting adalah komunikasi yang baik, gotong royong, dan kepekaan terhadap lingkungan,” tegasnya.
Ahmad Mawardi menambahkan bahwa koordinasi seperti ini bukan hanya menindaklanjuti surat edaran, tetapi juga membangun budaya partisipatif di masyarakat. Menurutnya, stabilitas lingkungan adalah hasil dari hubungan harmonis antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga.
“Kunci keamanan itu bukan semata pada aparat, tapi pada kesadaran kolektif masyarakat. Kalau semua bergerak bersama, potensi gangguan bisa ditekan sebelum terjadi,” ujarnya.
Hj. Yeti: Desa Harus Jadi Garda Terdepan Ketenteraman
Senada dengan Camat, Hj. Yeti, Kasi PMD Kecamatan Tarogong Kidul, juga memberikan pandangan bahwa langkah Desa Jayaraga menunjukkan bagaimana peran desa menjadi pondasi utama dalam menjaga stabilitas sosial di daerah.
“Kegiatan seperti ini harus menjadi contoh. Desa adalah garda terdepan dalam menciptakan ketenteraman. Kalau desa kondusif, maka kecamatan dan kabupaten pun akan kuat,” ungkap Hj. Yeti.
Ia juga menyoroti pentingnya peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai mitra strategis pemerintah desa. Menurutnya, sinergi antara unsur keamanan dan pemerintahan di tingkat bawah menjadi fondasi kuat untuk mencegah munculnya potensi gangguan sosial.
Apresiasi Warga: Pemerintah Desa Hadir di Tengah Masyarakat
Dukungan dan apresiasi juga datang dari warga. Salah satunya Teteng Libas, tokoh masyarakat setempat, yang menilai kegiatan ini sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah desa di tengah masyarakat.
“Langkah seperti ini membuat kami sebagai warga merasa dihargai. Pemerintah desa tidak hanya memberi instruksi, tapi juga mengajak kami berdiskusi dan mencari solusi bersama. Ini bukti kepedulian yang nyata,” ujar Teteng.
Ia menambahkan, masyarakat Jayaraga selama ini cukup aktif dalam menjaga ketertiban. Dengan adanya forum seperti ini, komunikasi antara pemerintah desa dan warga semakin terbuka, sehingga berbagai persoalan sosial bisa segera diantisipasi sebelum berkembang menjadi masalah besar.
Sinergi dan Edukasi Sosial: Pilar Ketertiban Berkelanjutan
Dalam sesi diskusi, peserta kegiatan membahas sejumlah langkah strategis, di antaranya penataan lingkungan, pengawasan kegiatan malam hari, peningkatan ronda, serta edukasi tentang pentingnya keamanan berbasis masyarakat.
Kegiatan tersebut ditutup dengan kesepakatan bersama untuk terus menjaga komunikasi lintas sektor. Kades, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RW, dan tokoh masyarakat akan terus melakukan koordinasi rutin, terutama menjelang perhelatan besar daerah dan menjelang pergantian tahun yang rawan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat.
Suasana rapat berakhir dengan penuh optimisme. Para peserta berkomitmen menjadikan Desa Jayaraga sebagai wilayah yang aman, tertib, dan harmonis sesuai dengan visi pembangunan Garut yang kondusif dan partisipatif.
“Kalau semua pihak punya kepedulian yang sama, maka ketertiban bukan lagi tugas aparat saja, tapi menjadi budaya warga. Itulah semangat yang ingin kami jaga,” tutup Kades Samsakti di akhir kegiatan.
Teladan bagi Desa Lain
Langkah Desa Jayaraga mendapat perhatian dari sejumlah pihak karena menjadi cerminan bagaimana sebuah desa mampu menerjemahkan kebijakan kabupaten menjadi gerakan nyata di tingkat akar rumput. Pemerintah desa bukan hanya menunggu arahan, tetapi mengambil inisiatif, membangun dialog, dan merangkul seluruh unsur masyarakat.
Sinergi ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kecamatan Tarogong Kidul bahwa menjaga ketertiban bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama demi terciptanya desa yang kuat, aman, dan sejahtera. (*)
