Forkopimcam Cipatujah Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Camat Zalkaf Drasma Ingatkan Generasi Muda Jadi Garda Persatuan

Loading

Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUMI.com – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2025 berlangsung khidmat di halaman Kantor Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Forkopimcam Cipatujah menggelar upacara bendera yang diikuti berbagai elemen, mulai dari jajaran pemerintah kecamatan, aparat TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga para pelajar yang turut mengambil bagian dalam susunan petugas upacara.

Sejak pukul 07.00 WIB, para peserta sudah berdatangan mengenakan pakaian seragam sesuai instansi masing-masing. Halaman kantor kecamatan yang biasanya menjadi pusat pelayanan publik, pada pagi itu berubah menjadi arena sakral yang dipenuhi semangat kebangsaan. 

Pasukan pengibar bendera merah putih tampil sigap, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menggema lantang. Para peserta upacara berdiri tegak, menyanyikan lagu dengan penuh semangat, menghadirkan nuansa nasionalisme yang kental di tengah masyarakat Cipatujah.

Amanat Camat Cipatujah

Camat Cipatujah, Zalkaf Drasma, bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia menekankan bahwa Hari Kesaktian Pancasila adalah peristiwa penting yang mengingatkan bangsa Indonesia akan sejarah kelam upaya menggoyahkan ideologi negara. Namun, Pancasila terbukti kokoh sebagai dasar negara dan tetap menjadi perekat bangsa hingga kini.

“Tema tahun ini, ‘Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya’, mengingatkan kita semua bahwa Pancasila adalah fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya, Pancasila hadir sebagai kekuatan pemersatu. Nilai-nilainya bukan hanya untuk dihafalkan, melainkan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan diwariskan kepada generasi muda,” ujar Zalkaf Drasma dalam pidatonya. Rabu, (01/10/2025).

Lebih lanjut, Zalkaf mengingatkan bahwa momentum ini harus dijadikan refleksi untuk terus waspada terhadap segala ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Ia menegaskan, bangsa Indonesia bisa bertahan karena tetap teguh pada jati diri yang berlandaskan lima sila.

“Hari ini kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga berjanji pada diri sendiri dan bangsa bahwa kita akan menjaga warisan luhur ini. Jangan sampai kita lengah, karena ancaman ideologi asing bisa masuk kapan saja, terutama di era globalisasi. Karena itu, peran generasi muda sebagai garda terdepan sangat penting,” tegasnya.

Penekanan pada Peran Pemuda

Dalam kesempatan tersebut, Camat Cipatujah juga memberi pesan khusus kepada para pelajar yang hadir. Menurutnya, mereka adalah harapan bangsa yang harus terus dibekali dengan nilai nasionalisme dan cinta tanah air.

“Bangsa ini akan kuat jika pemudanya berpegang pada Pancasila. Saya berharap adik-adik pelajar tidak hanya hadir sebagai peserta, tapi juga menanamkan dalam hati bahwa Pancasila adalah pedoman hidup. Jangan mudah terpengaruh oleh arus informasi yang menyesatkan, karena pemuda adalah penjaga persatuan bangsa,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.

Rangkaian Upacara

Selain pengibaran bendera, upacara juga diisi dengan pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, serta ikrar kebangsaan yang dipimpin secara bergantian oleh para pelajar. Suasana berlangsung penuh kekhidmatan. Kedisiplinan para petugas muda ini menjadi sorotan, karena mereka mampu menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Kehadiran unsur Forkopimcam mulai dari jajaran kecamatan, kepolisian sektor Cipatujah, hingga koramil setempat  menambah makna tersendiri. Sinergitas antarlembaga ini dianggap sebagai bukti komitmen bersama dalam menjaga keutuhan bangsa. Tokoh masyarakat yang hadir pun mengapresiasi kegiatan ini, menyebut bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila mampu memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

Doa Bersama untuk Bangsa

Menjelang akhir acara, seluruh peserta upacara memanjatkan doa bersama. Doa tersebut dipimpin oleh tokoh agama setempat dengan penuh khidmat. Mereka mendoakan keselamatan bangsa, kesejahteraan rakyat, serta kejayaan Indonesia di masa depan. 

Sementara suasana hening seketika menyelimuti halaman kantor kecamatan, menciptakan momen reflektif yang menyentuh hati seluruh peserta.

Upacara ditutup dengan salam kebangsaan dan penghormatan terakhir kepada bendera Merah Putih. Para peserta meninggalkan lapangan dengan wajah penuh semangat, membawa pesan bahwa nilai Pancasila akan terus hidup dalam diri setiap warga Cipatujah.

Makna Peringatan

Bagi masyarakat Cipatujah, peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar agenda tahunan, melainkan sarana untuk meneguhkan kembali rasa cinta tanah air. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat pemerintah hingga pelajar, menunjukkan bahwa semangat Pancasila benar-benar menyatu dalam kehidupan mereka.

Momentum ini sekaligus menjadi pengingat bahwa persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia. Seperti yang disampaikan Camat Zalkaf Drasma, Pancasila akan selalu menjadi penuntun dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah dinamika zaman. (Saepuloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *