![]()
Bandung,TRIBUNPRIBUMI.com – Langit Bandung pagi itu tampak cerah, seakan menjadi pertanda baik bagi perjalanan karir seorang putra daerah asal Tasikmalaya, Dr. Taupik Hidayat, S.H., M.H.
Di hadapan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Dr. Hermon Dekristo, S.H., M.H., serta jajaran pejabat Kejaksaan, ia dengan khidmat mengucapkan sumpah jabatan sebagai Koordinator Kejati Jawa Barat.
Pelantikan tersebut digelar di Aula Kejati Jawa Barat, Bandung, pada Selasa, 28 Oktober 2025, dan merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor Kep.IV-1425 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Jaksa Agung Muda Pembinaan Hendro Dewanto.
Sementara keputusan itu berisi tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat struktural Eselon III di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia, termasuk di Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri di seluruh tanah air.
Kejak Panjang Seorang Penegak Hukum
Bagi Dr. Taupik Hidayat, pelantikan ini bukan sekadar seremonial jabatan, melainkan buah dari proses panjang, kerja keras, dan pengabdian yang ia jalani selama bertahun-tahun di institusi Adhyaksa.
Sebelum menempati posisi prestisius sebagai Koordinator Kejati Jawa Barat, ia lebih dulu dipercaya menjabat sebagai Kepala Seksi Pertimbangan Hukum pada Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejati Bangka Belitung.
Pria santun yang dikenal berdisiplin tinggi ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, semangat belajarnya tak berhenti di situ. Ia kemudian meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro, Semarang, yang semakin mengukuhkan kapasitas akademik dan profesionalismenya di dunia hukum.
Tak hanya dikenal sebagai jaksa yang tangguh dan tegas, Dr. Taupik juga dikenal sebagai sosok akademisi yang rendah hati. Ia aktif menjadi dosen di Bangka Belitung (DBB), tempatnya menebar ilmu kepada para mahasiswa yang kelak akan menjadi penerus bangsa di bidang hukum.
Dari Tasikmalaya untuk Negeri
Lahir dan besar di Kabupaten Tasikmalaya, Taupik tumbuh dalam lingkungan keluarga sederhana yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tanggung jawab. Sejak muda, ia sudah bercita-cita menjadi penegak hukum.
“Saya bersyukur bisa menjalani profesi yang dulu hanya sebatas mimpi ketika masih mahasiswa di Yogyakarta. Kini saya bisa benar-benar mengabdi untuk negara melalui Kejaksaan Republik Indonesia,” ujarnya dalam wawancara eksklusif bersama Adhyaksa Digital. Rabu, (05/11/2025).
Ia mengaku bahwa pelantikan sebagai Koordinator Kejati Jawa Barat menjadi momen istimewa karena sekaligus menjadi ajang “pulang kampung” ke tanah kelahirannya, tanah Pasundan yang ia cintai.
“Saya bersyukur bisa kembali ke Jawa Barat, tempat saya dilahirkan. Ini seperti panggilan hati untuk mengabdi lebih dekat kepada masyarakat sendiri,” ungkapnya penuh haru.
Dikenal Tegas, Humanis, dan Rendah Hati
Dr. Taupik dikenal luas di kalangan Kejaksaan sebagai sosok yang tegas dalam prinsip, namun tetap humanis dalam pendekatan.
Di sisi lain,Kolega dan rekan kerjanya di Kejati Bangka Belitung menyebutnya sebagai pemimpin yang mampu menjadi teladan, baik dalam profesionalitas maupun dalam hubungan antar-manusia.
“Beliau itu salah satu insan Adhyaksa yang mampu menjaga reputasi, integritas, dan profesionalitas. Kang Taupik juga sangat peduli terhadap masyarakat Pasundan di Bangka Belitung, selalu berusaha merawat silaturahmi dan kebersamaan,” ujar salah satu sahabat dekatnya.
Selain tugas kedinasan, Dr. Taupik juga aktif sebagai Ketua Umum Paguyuban Warga Pasundan Provinsi Bangka Belitung. Melalui wadah ini, ia menginisiasi berbagai kegiatan sosial dan kebudayaan, mempererat rasa kekeluargaan di antara masyarakat Sunda perantauan.
Membangun Kepercayaan Publik terhadap Institusi Adhyaksa
Dalam pandangan Dr. Taupik, salah satu tantangan besar yang dihadapi Kejaksaan saat ini adalah menjaga dan memperkuat public trust atau kepercayaan publik.
Menurutnya, keberhasilan Kejaksaan dalam menjalankan tugas tidak lepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat serta peran penting media yang berfungsi sebagai jembatan informasi antara aparat penegak hukum dan publik.
“Public trust terhadap Kejaksaan saat ini meningkat karena dukungan masyarakat dan media. Saya melihat media berperan besar dalam menyampaikan program kerja, kegiatan, dan pencapaian Kejaksaan agar masyarakat mengetahui bahwa institusi ini terus berbenah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sumber daya manusia di tubuh Kejaksaan yang adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan hukum di era digital dan globalisasi.
“Jaksa masa kini tidak cukup hanya memahami hukum, tapi juga harus menguasai teknologi, komunikasi, dan memahami dinamika sosial masyarakat,” tambahnya.
Karir, Integritas, dan Cita-cita Besar
Sejak lulus dari Pendidikan Jaksa Tahun 2007, Dr. Taupik Hidayat telah menorehkan berbagai capaian di sejumlah daerah tempat ia bertugas. Ketekunannya, kedisiplinannya, dan kejujurannya membuatnya menjadi sosok yang disegani, namun juga dikagumi karena sifatnya yang rendah hati.
Kini, dengan jabatan barunya sebagai Koordinator Kejati Jawa Barat, Dr. Taupik mengaku memiliki tanggung jawab moral yang lebih besar. Ia bertekad menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, demi mewujudkan Kejaksaan yang profesional, transparan, dan berpihak pada keadilan.
“Saya akan terus belajar, beradaptasi, dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Semua pencapaian ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk masyarakat dan institusi,” tuturnya.
Tak lupa, rekan-rekan sejawatnya turut memberikan doa terbaik agar Dr. Taupik terus menapaki jalan karir yang gemilang dan mencapai cita-cita terbesarnya: menjadi Guru Besar di bidang hukum.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah perjalanan Dr. Taupik Hidayat menjadi contoh nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan integritas adalah kunci utama menuju kesuksesan.
Dari Tasikmalaya hingga Bangka Belitung, dan kini di Jawa Barat, ia terus menorehkan prestasi demi prestasi, membawa semangat Adhyaksa yang mengayomi masyarakat dengan prinsip “Humanis, Profesional, dan Berintegritas.”
Kini, langkah baru di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat menjadi babak penting dalam pengabdian panjangnya sebagai penegak hukum, sekaligus bukti bahwa Putra Pasundan mampu berkiprah dan memberi arti bagi negeri. (Achmad Syafei)
