Dr. H. Dadan Hidayatulloh Respon Cepat Keluhan Warga Soal Tanah Terpakai, Wujudkan PDAM Garut yang Humanis dan Berkeadilan

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Kepemimpinan Dr. H. Dadan Hidayatulloh, S.Ag., M.I.Pol., selaku Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Intan Garut (PDAM Garut) kembali mendapat sorotan positif dari masyarakat. Sosok yang dikenal tegas namun santun ini menunjukkan kepedulian tinggi terhadap aspirasi publik dengan turun tangan langsung menindaklanjuti keluhan warga terkait penggunaan lahan pribadi yang telah dipakai PDAM selama lebih dari tiga dekade.

Kasus ini bermula dari laporan Ibu Atih, warga Kampung Cipicung, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menyampaikan keluhan bahwa sebagian lahan miliknya telah digunakan untuk kepentingan jaringan instalasi air PDAM sejak sekitar 35 tahun lalu. Selama kurun waktu tersebut, belum ada kejelasan mengenai status dan kompensasi atas penggunaan tanah tersebut.

Begitu menerima informasi ini, Dr. Dadan tidak tinggal diam. Ia langsung menginstruksikan jajarannya, mulai dari bagian aset, hukum, hingga teknis, untuk melakukan pengecekan lapangan, verifikasi data kepemilikan tanah, serta meninjau dokumen pendukung terkait penggunaan lahan tersebut.
Langkah ini ditempuh guna memastikan setiap proses penanganan dilakukan secara adil, transparan, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami di PDAM Tirta Intan Garut selalu terbuka terhadap setiap laporan dan keluhan masyarakat. Prinsip kami sederhana PDAM hadir untuk melayani dan menyejahterakan masyarakat, bukan merugikan. Bila ada hal yang belum terselesaikan di masa lalu, tentu kami akan berupaya menuntaskannya secara profesional melalui dialog dan musyawarah,” ujar Dr. Dadan saat ditemui di kantornya.

Dirut PDAM juga menegaskan bahwa kepemimpinannya berorientasi pada pelayanan publik yang humanis dan berkeadilan. Menurutnya, dalam menjalankan tugas pelayanan air bersih kepada masyarakat, perusahaan daerah harus mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan pelayanan umum dan hak-hak warga.

“PDAM adalah milik masyarakat. Karena itu, komunikasi dua arah menjadi hal penting. Kami membuka ruang selebar-lebarnya bagi warga yang merasa terdampak oleh kegiatan PDAM untuk menyampaikan aspirasinya,” tambahnya.

Langkah cepat dan sikap terbuka tersebut mendapat apresiasi tinggi dari warga setempat. Warga Kampung Cipicung menilai bahwa Dirut PDAM Garut telah memberikan contoh nyata bagaimana seharusnya pemimpin daerah bertindak dalam menghadapi persoalan masyarakat.

“Alhamdulillah, Pak Dirut langsung datang ke lokasi bersama timnya, mendengarkan langsung keluhan Ibu Atih, dan bermusyawarah dengan cara baik. Ini baru pemimpin yang benar-benar mendengar rakyat,” ujar salah satu warga, yang enggan disebut namanya.

Warga lainnya juga menyampaikan harapan agar proses penyelesaian ini dapat dilakukan dengan cara kekeluargaan dan saling menguntungkan, tanpa perlu menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat.
 

“Yang penting ada niat baik dan keterbukaan dari kedua pihak. Kami yakin PDAM Garut di bawah kepemimpinan Pak Dadan akan menyelesaikan ini dengan bijak,” tambahnya.

Sementara itu, pihak pemerintah desa setempat turut memberikan dukungan atas langkah PDAM Garut yang dinilai cepat dan tanggap. Kepala Desa (Kades) Cipicung menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi komunikasi antara PDAM dan warga agar proses penyelesaian berjalan lancar.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Pak Dirut PDAM yang turun langsung ke lapangan. Hal ini menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab beliau sebagai pimpinan perusahaan daerah. Pemerintah desa siap membantu agar persoalan ini segera selesai dan menjadi contoh penyelesaian yang baik di wilayah lain,” ujarnya.

Dengan adanya upaya cepat, terbuka, dan dialogis tersebut, Perumda Air Minum Tirta Intan Garut kian memperkuat reputasinya sebagai perusahaan daerah yang mengedepankan nilai-nilai profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas.

Tak hanya fokus pada aspek pelayanan air bersih, PDAM Garut juga terus berkomitmen untuk membangun hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat, terutama di wilayah yang terdampak oleh kegiatan operasional.
 

Bagi Dr. H. Dadan Hidayatulloh, pelayanan publik bukan sekadar urusan teknis, melainkan juga menyangkut nilai moral dan tanggung jawab sosial.

“Kami ingin PDAM Tirta Intan Garut menjadi lembaga yang dipercaya masyarakat, bukan hanya karena airnya mengalir, tetapi juga karena kejujuran dan ketulusan pelayanannya,” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Melalui tindakan cepat, sikap terbuka, dan kepemimpinan yang berorientasi pada kemaslahatan bersama, Dr. Dadan Hidayatulloh kembali membuktikan bahwa PDAM Garut bukan hanya penyedia layanan air bersih, tetapi juga mitra masyarakat dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkeadilan dan berempati. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *