![]()
Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUM.com – Upaya penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali diuji oleh kondisi geografis dan cuaca di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Jalan menuju Kampung Cisanggar yang rusak parah, licin, dan berlubang semakin menyulitkan pendistribusian akibat curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut.
Kendati demikian, tim dari Mitra Dapur SPPG Surya Mukti tetap memastikan seluruh paket MBG tersampaikan kepada para penerima manfaat.
Dede Kurniawan selaku Mitra Dapur SPPG Surya Mukti mengungkapkan bahwa kondisi lapangan mengharuskan timnya mengambil langkah alternatif agar makanan tetap aman dan layak konsumsi saat tiba di tujuan.
Jika biasanya mobil operasional digunakan untuk pendistribusian, kali ini mereka terpaksa beralih memakai kendaraan roda dua jenis motor palang demi menjaga stabilitas makanan selama perjalanan.
“Kalau dipaksakan menggunakan mobil, risiko makanan berantakan sangat besar karena jalannya licin, rusak, dan penuh lubang. Maka, motor palang adalah pilihan terbaik agar paket MBG sampai dengan kondisi baik,” ujar Dede saat ditemui awak media. Sabtu, (22/11/2025).
Program MBG yang dikirimkan ke Kampung Cisanggar mencakup beberapa sasaran penting, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar Negeri (SDN), serta kelompok masyarakat rentan seperti ibu hamil (bumil), ibu menyusui, dan anak balita. Pendistribusian dilakukan secara hati-hati oleh petugas yang harus melewati medan terjal, bahkan di beberapa titik harus berjalan kaki sembari mengamankan paket makanan.
Dede menambahkan bahwa kondisi medan tidak mengurangi semangat tim untuk memastikan program pemerintah ini tepat sasaran. “Meskipun mobil dari SPPG tidak bisa mencapai titik lokasi, kami tetap berupaya semaksimal mungkin. Yang terpenting, MBG sampai ke tangan penerimanya tanpa ada yang tertinggal,” tegasnya.
Pada pendistribusian hari kemarin, para siswa mendapatkan dua porsi sekaligus untuk jatah konsumsi hari Jumat dan Sabtu, yakni tanggal 22 November 2025. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak tetap memperoleh asupan gizi meskipun distribusi terhambat cuaca dan akses jalan.
Bantuan makanan bergizi tersebut diterima langsung oleh Kepala Sekolah SDN Cisanggar, jajaran madrasah/PAUD, serta guru-guru seperti Ibu Tini, Ibu Yuli, dan Ibu Enung. Mereka memastikan makanan dibagikan kepada seluruh siswa secara merata dan sesuai aturan program.
Selain itu, kader Posyandu Kampung Cisanggar juga turut terlibat dalam penerimaan dan penyaluran MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Ketua Kader Posyandu menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, terutama di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Meski menghadapi berbagai tantangan, pelaksanaan program MBG di Kampung Cisanggar berjalan lancar berkat kekompakan tim SPPG, dukungan kader, serta komitmen para tenaga pengajar setempat.
Ke depan, pihak SPPG berharap adanya perhatian pemerintah terkait perbaikan akses jalan demi kelancaran program-program sosial yang menyentuh langsung masyarakat. (Saepuloh).
