![]()
Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Kepedulian seorang pemimpin terhadap warganya kembali terlihat nyata di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Camat Sukaresmi, Hj. Iis Rahmawati, S.STP., M.Ak., menunjukkan ketulusan dan kepeduliannya saat turun langsung menjenguk seorang ibu hamil penderita hipertensi yang sempat menolak dirawat di Puskesmas.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Desa Sukalillah, saat petugas kesehatan Puskesmas berusaha memberikan penanganan medis terhadap pasien hamil tersebut. Namun, karena berbagai alasan mulai dari kekhawatiran hingga ketakutan pasien sempat menolak untuk dirawat, meskipun kondisinya berisiko terhadap keselamatan diri dan kandungannya.
Di tengah situasi yang cukup menegangkan itu, Camat Sukaresmi tiba-tiba hadir dengan tenang. Mengenakan pakaian dinas sederhana dan didampingi beberapa staf, beliau langsung menghampiri pasien dan keluarga dengan penuh empati.
“Ya, Ibu, semoga lekas sembuh. Kalau bisa usahakan dirawat dulu di sini. Maksud dan tujuan dokter tentu baik, agar ibu dan bayi yang dikandung sehat, serta kondisi tetap stabil menjelang persalinan,” tutur Hj. Iis Rahmawati dengan suara lembut, sembari menggenggam tangan pasien yang tampak lemah namun menahan air mata. Rabu, (29/10/2025).
Suasana yang semula penuh ketegangan perlahan mencair. Keluarga pasien yang sebelumnya terlihat kebingungan kini tampak lebih tenang.Bahkan pasien itu sendiri mulai luluh dan akhirnya menyetujui untuk menjalani perawatan di Puskesmas.
Menurut salah satu perawat yang bertugas, tindakan cepat dan perhatian dari Camat Sukaresmi sangat membantu dalam menenangkan suasana.
“Kami salut kepada Ibu Camat, beliau datang tanpa diminta. Kehadirannya membuat pasien dan keluarga merasa diperhatikan. Ini sangat membantu kami di lapangan,” ujar salah satu tenaga medis Puskesmas Sukaresmi.
Langkah spontan Hj. Iis Rahmawati ini bukan pertama kalinya. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, beliau juga dikenal sering turun langsung ketika mendengar warganya sedang membutuhkan bantuan, baik dalam kondisi bencana, kesehatan, maupun masalah sosial.
Bagi masyarakat Sukaresmi, sosok Hj. Iis bukan sekadar pemimpin administratif, tetapi juga seorang “ibu” bagi banyak warga. Kepeduliannya terhadap persoalan kesehatan ibu dan anak di wilayahnya sering menjadi contoh inspiratif bagi perangkat desa dan tenaga kesehatan setempat.
“Beliau sering mengingatkan kami agar aktif memantau kondisi ibu hamil, terutama yang memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi atau anemia. Karena keselamatan ibu dan bayi itu hal utama,” ujar salah satu bidan desa Sukalillah.
Camat Hj. Iis Rahmawati juga menegaskan bahwa pelayanan kesehatan dasar di tingkat Puskesmas harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Ia mengimbau agar tidak ada lagi warga yang menolak dirawat atau takut dengan tenaga medis.
“Puskesmas bukan tempat menakutkan, tetapi tempat penyembuhan dan perlindungan bagi masyarakat. Dokter dan perawat bekerja dengan hati. Saya berharap semua warga memahami bahwa kesehatan ibu hamil dan bayi adalah prioritas kita bersama,” ungkapnya.
Kehadiran seorang pemimpin di tengah situasi genting seperti ini menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal rasa kemanusiaan. Langkah kecil namun berarti dari Camat Sukaresmi ini telah menyelamatkan satu nyawa bahkan dua sekaligus menanamkan kembali kepercayaan warga terhadap tenaga medis di tingkat dasar.
Peristiwa sederhana ini menjadi cerminan betapa pentingnya peran seorang pemimpin daerah dalam menghadirkan sentuhan empati dan kepedulian nyata, di luar sekadar kebijakan dan peraturan.
Dengan langkah tenang dan ucapan penuh kasih, Hj. Iis Rahmawati telah memberikan contoh bahwa jabatan bukan sekadar kekuasaan, melainkan tanggung jawab moral untuk hadir, mendengar, dan menenangkan. (*)
