![]()
Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Pemerintah Kecamatan Sukaresmi terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. Salah satunya melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang dilaksanakan di Desa Sulalillah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Camat Sukaresmi, Hj. Iis Rahmawati, S.STP., M.Ak., turun langsung ke lapangan meninjau proses pembangunan rumah warga penerima bantuan. Dalam kunjungan itu, ia didampingi perangkat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Kehadiran Camat Sukaresmi bukan sekadar seremoni. Ia terlihat berdialog dengan warga, meninjau konstruksi bangunan, hingga memastikan penggunaan material sesuai dengan standar kelayakan dan petunjuk teknis.
“Kami ingin memastikan program ini berjalan tepat sasaran dan hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Jangan sampai bantuan hanya sebatas formalitas. Setiap rumah yang dibangun harus layak, kokoh, dan nyaman ditempati,” tegas Hj. Iis Rahmawati di sela kegiatan monitoring.
Ia juga menambahkan bahwa program Rutilahu merupakan bentuk nyata sinergi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Pemerintah Kecamatan, dan Pemerintah Desa untuk menjawab persoalan mendasar yang dialami masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kita tahu, masih banyak masyarakat di wilayah Sukaresmi yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak layak. Dengan adanya program ini, setidaknya satu demi satu bisa kita bantu agar mereka hidup lebih sehat dan bermartabat,” ujarnya penuh empati.
Kades Sulalillah: Rutilahu Menghidupkan Harapan Warga Kecil
Sementara itu, Kepala Desa Sulalillah, Asep Haris, S.Pd.I., yang turut mendampingi kunjungan Camat, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi atas perhatian yang diberikan pemerintah kecamatan terhadap pelaksanaan program Rutilahu di desanya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Camat yang mau turun langsung ke lapangan. Ini menunjukkan kepedulian dan pengawasan yang baik. Program Rutilahu ini betul-betul membantu masyarakat kecil yang sebelumnya tinggal di rumah tidak layak huni,” ujar Asep Haris. Minggu, (26/10/2025).
Menurutnya, di Desa Sulalillah terdapat sejumlah warga yang menerima bantuan Rutilahu tahun ini, dan sebagian besar sudah memasuki tahap akhir pembangunan. Rumah-rumah tersebut kini berdiri lebih kokoh, bersih, dan sehat dibandingkan sebelumnya.
“Warga penerima program sangat bersyukur. Ada yang dulu atapnya bocor, dindingnya rapuh, sekarang bisa tinggal dengan lebih nyaman. Ini bukan hanya pembangunan rumah, tapi pembangunan semangat hidup,” tambahnya.
Warga Rasakan Langsung Manfaatnya
Salah satu warga penerima bantuan, Euis Komariah (47), tak kuasa menahan haru saat Camat Sukaresmi meninjau rumah barunya.
“Dulu rumah saya dindingnya dari bilik bambu, sering bocor kalau hujan. Sekarang alhamdulillah, sudah tembok dan atapnya kuat. Saya terima kasih banyak kepada pemerintah, terutama Bu Camat dan Pak Kades,” ujar Euis sambil meneteskan air mata.
Ia berharap program seperti ini terus berlanjut karena masih banyak tetangga di desanya yang membutuhkan bantuan serupa.
Gotong Royong dan Kebersamaan Tumbuh di Tengah Program
Selain meningkatkan taraf hidup warga, pelaksanaan Rutilahu juga menumbuhkan semangat gotong royong di masyarakat Desa Sulalillah. Proses pembangunan dilakukan secara bersama-sama, di mana warga saling membantu tanpa pamrih.
“Inilah yang membanggakan kami. Warga tidak hanya menerima bantuan, tapi juga ikut berpartisipasi dalam pembangunannya. Nilai-nilai gotong royong seperti ini harus terus dijaga,” kata Hj. Iis Rahmawati.
Camat juga menekankan pentingnya pengawasan dari pihak desa agar hasil pembangunan terjaga dengan baik. Ia meminta agar rumah yang sudah dibangun dirawat dan dijaga oleh penerima manfaat.
“Rumah yang sudah layak harus dijaga kebersihannya. Jangan sampai kembali rusak karena kelalaian. Pemerintah sudah membantu, sekarang tugas warga untuk memelihara,” pesannya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan
Program Rutilahu di Desa Sulalillah merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Garut dalam memperbaiki ribuan rumah warga yang masih tidak layak huni di wilayah pedesaan. Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, TNI, perangkat kecamatan, dan aparatur desa, pelaksanaan program berjalan lancar dan transparan.
Kades Asep Haris menegaskan, sinergi dan komunikasi antar pihak menjadi faktor utama keberhasilan pembangunan.
“Tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kecamatan dan masyarakat, tentu program ini tidak akan berhasil. Karena itu, kami terus menjaga kerja sama ini agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang,” pungkasnya.
Camat Sukaresmi: Pemerintah Hadir untuk Membangun dari Pinggiran
Menutup kegiatan monitoring, Hj. Iis Rahmawati menyampaikan harapan agar program Rutilahu tidak berhenti pada pembangunan fisik semata, melainkan juga membangkitkan kesadaran sosial masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan mandiri.
“Pemerintah hadir untuk membangun dari pinggiran. Membangun bukan hanya gedung, tapi juga harapan, kemandirian, dan masa depan yang lebih baik bagi warga Sukaresmi,” tutur Camat dengan penuh semangat.
Kegiatan monitoring ini ditutup dengan sesi foto bersama dan doa bersama warga penerima bantuan, yang menjadi simbol kebersamaan antara pemerintah dan rakyat dalam mewujudkan desa yang lebih sejahtera dan bermartabat. (*)
