Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUMI.com – Suasana khidmat menyelimuti halaman Masjid Besar Cikatomas pada Selasa, (16/09/2025). Di tempat sederhana namun penuh makna itu, Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.A.P., melantik dua kepala desa Pergantian Antar Waktu (PAW) dan dua penjabat kepala desa (Pj).
Pelantikan tersebut mengukuhkan Thomas Juhara sebagai Kades PAW Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, dan Feri Fajar Nugraha sebagai Kades PAW Desa Cikawung, Kecamatan Pancatengah. Sementara itu, Roni Marliyono ditunjuk menjadi Pj Desa Ciawi, Kecamatan Karangnunggal, serta Entris Trismayandi dipercaya memimpin Desa Pangliaran, Kecamatan Pancatengah.
Efisiensi dan Kesederhanaan
Ada yang berbeda dari prosesi kali ini. Bupati Cecep memilih halaman masjid sebagai lokasi pelantikan, bukan di pendopo atau aula besar pemerintahan. Keputusan itu bukan tanpa alasan.
“Pelantikan ini dilakukan di halaman Masjid Cikatomas, bukan di pendopo, karena kami sedang melakukan efisiensi anggaran. Saya pun dulu dilantik sebagai Bupati di halaman parkir Gedung Pakuan,” tutur Cecep, disambut tepuk tangan hadirin.
Pesan itu sekaligus mengingatkan para pejabat yang dilantik agar tidak terjebak pada formalitas seremonial, melainkan fokus pada substansi tugas. “Yang terpenting bukan tempatnya, tetapi kesungguhan kita dalam menjalankan amanah sesuai dengan perintah undang-undang,” tambahnya.
Tugas Pejabat Publik: Melayani dengan Tulus
Dalam sambutannya, Cecep menekankan bahwa pejabat publik harus hadir di tengah masyarakat, bukan sekadar menjadi simbol formal. Ia mencontohkan bentuk pelayanan sederhana yang sering terlupakan.
“Sebagai pejabat publik, kita harus siap melayani masyarakat, baik ketika ada hajatan, kelahiran, maupun saat ada warga yang sakit dan memerlukan bantuan. Itulah esensi dari jabatan yang kita emban,” ujarnya.
Pesan moral itu ditujukan bukan hanya untuk kepala desa yang baru dilantik, tetapi juga bagi seluruh aparatur pemerintah di Kabupaten Tasikmalaya.
Tantangan Pembangunan: Infrastruktur Jadi Sorotan
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Cecep mengungkapkan kondisi infrastruktur yang masih menjadi pekerjaan rumah besar. Dari total 1.230 km jalan di Kabupaten Tasikmalaya, hanya 56 persen yang layak pakai. Sisanya, sekitar 44 persen atau 526 km mengalami kerusakan.
“Ini fakta yang tidak bisa kita tutupi. Infrastruktur jalan masih menjadi keluhan masyarakat. Maka dari itu, pembangunan jalan menjadi salah satu fokus yang harus kita dorong bersama,” tegasnya.
Menurutnya, keterbatasan anggaran membuat pemerintah harus melakukan skala prioritas. Oleh karena itu, efisiensi seperti pemilihan lokasi pelantikan yang sederhana merupakan bagian kecil dari upaya menjaga keuangan daerah agar lebih tepat guna.
Perubahan APBD 2025
Di akhir sambutannya, Bupati Cecep menugaskan Wakil Bupati untuk menghadiri rapat paripurna DPRD. Agenda tersebut membahas perubahan APBD Tahun 2025, yang sudah menyerap 70 persen anggaran, sementara 30 persen lainnya masih menunggu realisasi.
“Kami ingin memastikan sisa anggaran yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal, terutama untuk kebutuhan yang benar-benar menyentuh masyarakat,” jelasnya.
Harapan Baru di Tingkat Desa
Pelantikan ini sekaligus menjadi momentum bagi desa-desa yang mendapat pemimpin baru. Kehadiran kades PAW maupun penjabat kades diharapkan mampu membawa energi baru dalam tata kelola pemerintahan desa.
Masyarakat pun menaruh harapan besar agar para pemimpin desa tersebut dapat menghadirkan inovasi, menjaga transparansi, serta memastikan pembangunan berjalan merata hingga ke pelosok.
Catatan Redaksi: Pelantikan sederhana yang digelar di halaman masjid ini memberi pesan kuat: jabatan bukan soal kemewahan, melainkan soal pelayanan. Bupati Tasikmalaya menegaskan pentingnya efisiensi, kejujuran, dan kesungguhan sebagai fondasi kepemimpinan di tingkat desa hingga kabupaten. (Saepuloh)
