Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Pembangunan infrastruktur di tingkat desa terus menjadi perhatian serius pemerintah. Salah satunya terlihat di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat di mana jajaran pemerintah desa bersama aparat kepolisian dan masyarakat bersinergi dalam mengawal pembangunan jalan lingkungan sepanjang 76 meter dengan lebar 1,2 meter.
Kegiatan monitoring tersebut dipimpin langsung oleh Bhabinkamtibmas Desa Sukabakti, Aiptu Dadan Sopian, didampingi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kadus 3 Jesen, serta perwakilan warga RT 02 RW 04 Ujang Rosidin. Kegiatan itu bertujuan memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana, transparan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dari pantauan di lapangan, pembangunan jalan lingkungan tersebut menjadi salah satu prioritas program pembangunan desa tahun ini. Akses jalan yang sebelumnya rusak kini mulai diperbaiki dengan material yang lebih layak, sehingga diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga serta meningkatkan nilai ekonomi kawasan tersebut.
Aiptu Dadan Sopian: “Kehadiran Polisi di Tengah Pembangunan Adalah Bentuk Pengawasan Moral dan Sosial”
Dalam kesempatan tersebut, Aiptu Dadan Sopian menegaskan bahwa kehadirannya di tengah kegiatan pembangunan bukan hanya untuk menjaga keamanan semata, melainkan juga bagian dari fungsi pengawasan sosial agar penggunaan dana desa tepat sasaran.
“Sebagai Bhabinkamtibmas, saya berkewajiban hadir dalam setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur. Tujuannya bukan hanya mengawasi, tapi juga memastikan semua berjalan tertib, aman, dan transparan,” ujar Aiptu Dadan saat ditemui di lokasi kegiatan.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan aparat kepolisian di tingkat desa merupakan wujud nyata sinergi antara Polri dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang bersih dan akuntabel.
“Kehadiran kami juga untuk membangun kepercayaan publik. Masyarakat harus tahu ke mana arah pembangunan ini berjalan, dan bagaimana dana publik digunakan. Dengan keterbukaan seperti ini, potensi kesalahpahaman bisa dihindari,” jelasnya.
Tak hanya itu, Aiptu Dadan juga mengingatkan masyarakat untuk turut menjaga hasil pembangunan agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang.
“Kalau sudah selesai dibangun, jangan dibiarkan rusak begitu saja. Mari sama-sama rawat, karena hasil pembangunan ini milik kita semua,” imbuhnya dengan tegas.
Sinergitas Pemerintah Desa dan Masyarakat
Sementara itu, Kepala Desa Sukabakti, Wawan Gunawan, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan partisipasi semua pihak, terutama Bhabinkamtibmas, yang selalu hadir dalam setiap tahapan pembangunan di desa.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Dadan yang terus aktif mengawal program-program pembangunan di desa kami. Ini bukti nyata bahwa pemerintah desa dan aparat kepolisian berjalan seiring untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai harapan,” tutur Wawan Gunawan.
Wawan juga menegaskan bahwa setiap pembangunan yang dilakukan di Desa Sukabakti berlandaskan prinsip transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas. Pemerintah desa terbuka terhadap pengawasan dari masyarakat dan berbagai pihak demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Kami selalu menekankan agar seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi. Dengan begitu, tidak ada celah penyimpangan. Pembangunan ini adalah hasil gotong royong, hasil kerja bersama untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.
Menurutnya, jalan lingkungan yang sedang dibangun itu merupakan jalur penting yang menghubungkan beberapa rumah warga dan menjadi akses utama menuju area kegiatan ekonomi masyarakat.
“Dengan adanya perbaikan jalan ini, aktivitas warga akan lebih lancar, terutama bagi petani dan pelaku usaha kecil. Ini dampak nyata yang kita harapkan,” tambah Wawan.
Peran LPM dan Tokoh Masyarakat
Di sisi lain, Ketua LPM Desa Sukabakti menilai bahwa kegiatan monitoring bersama ini merupakan langkah strategis untuk menjaga kualitas pembangunan. Menurutnya, keterlibatan berbagai unsur seperti Bhabinkamtibmas, perangkat desa, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pembangunan di tingkat lokal.
“Kami dari LPM terus mendorong agar pembangunan desa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga warga. Karena tanpa dukungan masyarakat, pembangunan tidak akan maksimal,” ujarnya.
Sementara Ujang Rosidin, tokoh masyarakat setempat sekaligus perwakilan RT 02 RW 04, mengaku bersyukur dengan adanya pembangunan jalan tersebut.
“Dulu jalan ini sempit dan licin kalau hujan. Sekarang sudah mulai dibangun dan terlihat hasilnya. Kami warga di sini merasa diperhatikan,” katanya penuh harap.
Gotong Royong dan Rasa Kepemilikan
Kegiatan monitoring itu juga memperlihatkan semangat kebersamaan antarwarga. Sejumlah masyarakat turut membantu proses pembangunan secara swadaya, baik berupa tenaga maupun dukungan logistik. Hal itu menjadi bukti bahwa nilai gotong royong masih kuat di tengah masyarakat Desa Sukabakti.
“Pemerintah desa hanya memfasilitasi, tapi semangat dari warga yang membuat semuanya terasa ringan. Kalau masyarakat sudah merasa memiliki hasil pembangunan, otomatis mereka juga akan menjaganya,” pungkas Wawan Gunawan.
Kegiatan monitoring ditutup dengan foto bersama antara Bhabinkamtibmas, aparat desa, dan warga setempat. Pembangunan jalan lingkungan tersebut diharapkan selesai tepat waktu dan menjadi salah satu contoh nyata sinergi antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membangun Garut yang lebih baik. (*)