![]()
Jakarta,TRIBUNPRIBUMI.com – Ajang Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) kembali digelar tahun ini. Menginjak penyelenggaraan ke-22, program tahunan yang digagas oleh Pertamina ini bukan sekadar ajang kompetisi jurnalistik, melainkan telah menjelma menjadi wadah pembinaan dan regenerasi bagi insan pers di seluruh Indonesia.
Ketua Dewan Pers sekaligus Ketua Dewan Juri AJP 2025, Komaruddin Hidayat, mengapresiasi konsistensi Pertamina dalam menggelar ajang yang telah menjadi tradisi penting dalam dunia jurnalisme nasional tersebut. Ia menilai, AJP memiliki makna lebih dari sekadar penghargaan.
Menurutnya, AJP adalah “inkubator” tempat tumbuhnya jurnalis-jurnalis berkualitas yang mampu menjawab tantangan zaman dan dinamika industri media.
“AJP menurut saya adalah semacam inkubator bagi lahirnya insan-insan pers yang lebih berkualitas dan profesional. Melalui ajang ini, banyak jurnalis belajar memperkaya wawasan, meningkatkan kemampuan analisis, dan memperdalam nilai-nilai etika dalam karya jurnalistik mereka,” ujar Komaruddin di sela kegiatan saat dimintai keterangan awak media di Jakarta pada. Minggu, (02/11/2025) .
Komaruddin juga menambahkan bahwa sejumlah jurnalis yang pernah menjadi pemenang AJP di tahun-tahun sebelumnya kini telah berkembang menjadi profesional yang mumpuni di berbagai bidang media. Hal ini menunjukkan bahwa AJP bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang pembelajaran dan penguatan nilai-nilai jurnalistik yang berintegritas.
Ajang yang Dorong Profesionalisme dan Semangat Positif
Di tempat yang sama, Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, menyampaikan rasa bangga atas antusiasme tinggi para jurnalis dari seluruh penjuru tanah air yang terus mengikuti AJP dari tahun ke tahun. Ia menyebut AJP sebagai bentuk komitmen Pertamina terhadap pengembangan dunia jurnalistik Indonesia.
“Saya berharap insan pers tetap semangat mengikuti AJP 2025 ini. Kami juga percaya bahwa jajaran dewan juri akan menjalankan proses penilaian dengan independen dan transparan,” kata Arya.
Menurutnya, media memiliki peran strategis dalam membangun persepsi publik terhadap upaya pembangunan nasional, termasuk dalam hal kemandirian energi dan inovasi teknologi yang dilakukan oleh Pertamina.
Dengan mengusung tema “Energizing Indonesia”, AJP 2025 mengajak para jurnalis untuk mengangkat berbagai kisah inspiratif dan informatif tentang langkah-langkah Pertamina dalam mendukung swasembada energi, ketahanan nasional, serta kontribusinya terhadap masyarakat dan perekonomian negara.
Mengangkat Isu Energi Hijau dan Transisi Berkelanjutan
Pertamina sebagai perusahaan energi nasional terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan global terkait transisi energi. Melalui tema besar tahun ini, Pertamina mendorong insan pers untuk memperluas cakupan pemberitaan seputar energi baru terbarukan, inovasi teknologi ramah lingkungan, dan ekosistem energi hijau.
Tema ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah menuju Net Zero Emission 2060, di mana peran perusahaan energi nasional menjadi sangat penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transformasi energi berkelanjutan.
“Pertamina ingin agar media menjadi mitra strategis dalam menyampaikan pesan positif tentang perubahan dan inovasi di sektor energi. Kami ingin masyarakat memahami bahwa ketahanan energi tidak hanya soal pasokan, tapi juga tentang keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” jelas Arya.
Melalui karya jurnalistik yang mendalam, diharapkan publik dapat memahami bagaimana Pertamina tidak hanya berperan sebagai korporasi besar, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam mendorong efisiensi energi, pengembangan teknologi, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Seleksi Ketat dan Penjurian Transparan
Proses pengumpulan karya jurnalistik untuk AJP 2025 telah ditutup pada 31 Oktober 2025, dengan periode publikasi karya yang berlangsung sejak 1 November 2024 hingga 31 Oktober 2025.
Tahun ini, panitia mencatat jumlah peserta yang terus meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ribuan karya jurnalistik dari berbagai media cetak, daring, radio, televisi, hingga foto jurnalistik telah diterima oleh panitia.
Selanjutnya, karya-karya tersebut akan melewati proses penjurian yang dilakukan oleh dewan juri independen yang terdiri dari kalangan akademisi, praktisi media, pengamat energi, fotografer profesional, dan pakar komunikasi. Proses penilaian dilakukan secara profesional, objektif, dan transparan untuk menjamin integritas hasil kompetisi.
AJP Pertamina sendiri memiliki sejumlah kategori penghargaan, di antaranya Media Cetak, Online, Televisi, Radio, dan Foto Jurnalistik, serta kategori Jurnalisme Data dan CSR Journalism yang mengangkat kiprah sosial Pertamina di berbagai daerah.
AJP sebagai Cermin Sinergi Media dan Korporasi
Selama lebih dari dua dekade penyelenggaraan, AJP telah menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara korporasi dan media mampu menghasilkan karya jurnalistik yang edukatif, informatif, dan inspiratif.
Ajang ini menjadi wadah bagi para jurnalis untuk mengasah kemampuan riset dan analisis, sekaligus memperkuat peran media dalam membangun literasi publik tentang energi dan pembangunan nasional.
“Kami ingin AJP bukan sekadar lomba tahunan, tapi juga menjadi ruang tumbuh bersama antara Pertamina dan insan pers. Sebab di balik setiap karya jurnalistik yang baik, ada tanggung jawab sosial yang besar kepada masyarakat,” ujar Arya Dwi Paramita menegaskan.
Dengan semangat Energizing Indonesia, AJP 2025 diharapkan melahirkan lebih banyak karya jurnalistik yang menginspirasi bangsa karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyentuh hati dan membuka kesadaran publik tentang pentingnya energi, lingkungan, dan kemajuan bangsa.
Menyalakan Energi Jurnalisme Positif untuk Negeri
AJP 2025 bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga simbol penghormatan terhadap profesi jurnalis yang menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kebenaran dan edukasi publik.
Melalui konsistensi yang dibangun selama lebih dari dua dekade, Pertamina berhasil menjadikan AJP sebagai laboratorium regenerasi insan pers profesional tempat di mana semangat, kreativitas, dan integritas jurnalis diuji sekaligus diapresiasi.
Dengan semangat keberlanjutan, AJP 2025 mengingatkan bahwa energi bukan hanya soal bahan bakar, tetapi juga semangat untuk terus berkarya, memberi manfaat, dan menerangi negeri melalui tulisan. (Megy)
