Fauziah Kustina, Ibu Tangguh di Balik Kecerdasan Febian: Harapan, Disiplin, dan Cita-cita yang Tak Pernah Padam

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Di sebuah sudut sederhana Kabupaten Garut, tumbuh seorang anak berusia lima tahun yang mencuri perhatian banyak orang karena kecerdasannya. Namanya Febian Muhamad Shakell, bocah yang dikenal cepat belajar, sopan, dan memiliki karakter matang melebihi anak seusianya.

Namun, di balik keistimewaan Febian, ada peran besar seorang ibu: Fauziah Kustina, perempuan tangguh yang tak hanya membesarkan anaknya dengan penuh kasih, tetapi juga menyimpan impian besar yang belum terwujud sejak remaja menjadi seorang prajurit TNI.

Ibu Pejuang dengan Impian yang Tertunda

Sejak kecil, Fauziah memiliki cita-cita kuat untuk mengenakan seragam TNI. Disiplin, tegas, dan pekerja keras adalah karakter yang melekat pada dirinya hingga kini. Walau perjalanan hidup membuatnya belum bisa mewujudkan mimpi tersebut, Fauziah tidak pernah menyesali takdir.

Baginya, hidup adalah rangkaian tempaan. Ketika Allah mengaruniakan seorang anak, ia sadar bahwa perjuangan besar itu kini diteruskan dalam bentuk lain: membesarkan Febian dengan nilai kedisiplinan, keberanian, dan keteguhan hati.

Febian, Anak Cerdas yang Menjadi Kebanggaan Keluarga

Dari kecil, Febian menunjukkan tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Ia mampu menghitung cepat meski belum sekolah, cepat memahami materi baru, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Teman-temannya mengenal Febian sebagai anak yang ramah, sopan, tetapi tetap tegas cerminan dari pola asuh ibunya yang disiplin. Bahkan, kebiasaannya yang gemar bertanya membuat Fauziah sering kewalahan menjawab, namun di sisi lain semakin yakin bahwa anaknya memiliki potensi besar.

“Dia itu aktif, penasaran, cepat nangkep. Kadang saya sampai bingung jawabnya, tapi saya yakin dia akan jadi anak hebat,” ujar Fauziah dengan senyum bangga, Selasa (18/11/2025).

Cita-cita yang Tetap Menyala

Meski tidak menjadi TNI, semangat militer Fauziah tetap hidup dalam kesehariannya. Ia membiasakan Febian bangun pagi tepat waktu, menjaga kebersihan, belajar teratur, dan memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan positif.

“Kalau bukan saya yang pakai seragam TNI, saya ingin semangat itu ada pada anak saya. Minimal dia tumbuh jadi pribadi kuat dan berani,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Fauziah tak memaksakan profesi apa pun untuk masa depan Febian. Ia berharap anaknya kelak memilih jalan hidup terbaik—apakah menjadi TNI, dokter, guru, atau profesi lainnya selama memberi manfaat bagi banyak orang.

Tekad Ibu, Harapan Anak

Banyak tetangga memuji bagaimana Fauziah membesarkan Febian meski kondisi kehidupan mereka sederhana. Ia mendidik dengan sabar tetapi tegas, mengajarkan mimpi tanpa melupakan kerja keras.

Lingkungan keluarga pun ikut memberikan dukungan, karena melihat Febian sebagai anak harapan yang kelak bisa mengangkat derajat keluarga. Semangat itu menjadi sumber energi bagi Fauziah untuk terus berjuang mendampingi masa depan putranya.

Menuju Masa Depan Cerah

Hari ini, Febian Muhamad Shakell tumbuh sebagai simbol harapan baru bagi keluarganya. Dengan kecerdasan, karakter kuat, dan arahan ibunya, ia berada pada jalur yang tepat menuju masa depan yang cerah.

Kisah Febian dan Fauziah menjadi pengingat bahwa setiap mimpi besar tumbuh dari perjuangan sehari-hari, dari doa yang dipanjatkan diam-diam, dan dari tekad seorang ibu yang ingin melihat anaknya lebih maju dari dirinya.

Jika kelak Febian menjadi sosok penting yang membanggakan bangsa, nama Fauziah Kustina akan tercatat sebagai ibu pejuang yang membangun masa depan dengan cinta, keteguhan, dan semangat pantang menyerah. (DIX)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *