Hujan dan Angin Kencang Tak Surutkan Antusiasme Wisatawan di TWA Gunung Papandayan, Ini Penjelasan Manager Pelaksana Harian Amin Ka’ban

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan kembali menunjukkan pesonanya sebagai salah satu destinasi wisata alam paling diminati di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Meskipun dalam beberapa hari terakhir kawasan pegunungan ini diguyur hujan deras dan diterpa angin kencang, antusiasme wisatawan justru tidak menunjukkan tanda-tanda menurun. 

Sementara bagi para pengunjung tetap berdatangan, baik rombongan keluarga, pecinta alam, maupun wisatawan dari luar daerah yang ingin menikmati suasana khas Papandayan.

Sejak pagi, kabut tebal sudah mulai menyelimuti jalur wisata. Hembusan angin sesekali cukup kuat hingga membuat beberapa wisatawan harus menahan langkah. Namun kondisi tersebut tidak membuat mereka kembali pulang.

Sebaliknya, banyak wisatawan justru merasa cuaca dingin dan berkabut memberikan pengalaman berbeda yang tidak selalu bisa dinikmati ketika cuaca cerah.

Di sisi lain,beberapa pengunjung mengaku memilih tetap melanjutkan rencana perjalanan mereka karena Papandayan memberikan kesan yang sulit dilupakan. 

Selain pemandangan alam yang nampak jelas sangat menakjubkan, kawasan ini dikenal sangat ramah pengunjung dan memiliki pengelolaan yang baik sehingga tetap aman dikunjungi meski cuaca sedang kurang bersahabat.

Amin Ka’ban, Manager Pelaksana Harian TWA Gunung Papandayan, memberikan penjelasan terkait kondisi cuaca tersebut sekaligus memastikan bahwa pihak pengelola tetap mengutamakan keamanan para wisatawan.

“Betul, dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Papandayan cukup tinggi dan beberapa kali disertai angin kencang. Tetapi pengawasan di area wisata terus kami tingkatkan. Petugas lapangan selalu siap siaga memberikan arahan, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap memiliki tingkat risiko lebih tinggi,” ujar Amin Ka’ban saat ditemui awak media di kantornya pada. Minggu, (16/11/2025).

Ia menegaskan bahwa seluruh jalur wisata yang dibuka untuk pengunjung telah melalui pengecekan rutin. Ketika kondisi cuaca ekstrem dikhawatirkan membahayakan wisatawan, pihak pengelola tidak segan-segan untuk menutup sementara jalur tertentu demi menjaga keselamatan.

“Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama kami. Jika memang ada potensi bahaya karena cuaca, kami langsung ambil tindakan. Namun sampai saat ini semua jalur aman dan bisa dilalui, hanya saja pengunjung diminta lebih berhati-hati,” tegasnya.

Amin juga mengungkapkan fenomena menarik bahwa justru musim hujan tidak mengurangi jumlah pengunjung. Banyak wisatawan datang karena rindu akan suasana khas Papandayan udara segar, hamparan kawah yang eksotis, pepohonan berkabut, dan pengalaman menyusuri jalur pendakian yang aman namun tetap menantang.

“Papandayan itu punya keunikan. Bahkan ketika hujan, suasananya tidak kehilangan daya tarik. Banyak pengunjung mengatakan bahwa mereka merindukan ketenangan di sini. Karena itulah mereka tetap datang meskipun cuaca tidak cerah,” tambahnya.

Selain itu, fasilitas di TWA Papandayan terus dibenahi agar pengunjung bisa tetap merasa aman dan nyaman. Petugas kebersihan berjaga di berbagai titik untuk memastikan lingkungan tetap bersih meski cuaca basah. Papan informasi cuaca juga dipasang agar pengunjung bisa memantau perubahan kondisi secara langsung.

Salah satu pengunjung asal Bekasi menyampaikan bahwa ia bersama teman-temannya sengaja tetap datang meski ramalan cuaca memperkirakan hujan. “Kami sudah sering ke Papandayan. Mau hujan atau tidak, tempat ini selalu bikin nyaman. Kalau berkabut malah lebih cantik, suasananya kayak di luar negeri,” ujarnya sambil tersenyum.

Tidak sedikit juga wisatawan yang mengabadikan momen hujan dan kabut sebagai latar foto. Beberapa lokasi seperti Hutan Mati, Kawah Papandayan, dan jalur menuju Tegal Alun menjadi spot favorit, karena saat cuaca lembap, warna-warna alam terlihat lebih kontras dan dramatis.

Meski demikian, Amin Ka’ban tetap mengingatkan agar wisatawan tidak lengah. Ia menekankan pentingnya membawa perlengkapan yang memadai, seperti jas hujan berkualitas, jaket tebal, sepatu anti–slip, hingga penutup kepala untuk menghindari hipotermia.

“Kami mengimbau pengunjung untuk memerhatikan keselamatan pribadi. Bawa perlengkapan lengkap, ikuti instruksi petugas, dan jangan memaksakan diri jika kondisi tubuh sudah lelah. Cuaca di gunung bisa berubah cepat,” imbuhnya.

Hujan dan angin kencang yang melanda akhir pekan ini membuktikan bahwa pesona Papandayan tidak akan padam hanya karena cuaca buruk. Justru kondisi tersebut memberi warna tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda di alam pegunungan.

Dengan pengelolaan yang profesional, komitmen terhadap keselamatan, serta keindahan alam yang tidak pernah jauh dari kata memukau, TWA Gunung Papandayan tetap menjadi destinasi yang dirindukan banyak orang baik bagi mereka yang sekadar ingin melepas penat maupun para pencinta alam yang mencari kedamaian di tengah kabut dan dinginnya udara pegunungan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *