![]()
Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUMI.com – Sebagai wilayah pesisir selatan yang rawan terhadap potensi bencana alam, Kecamatan Cipatujah terus berupaya memperkuat kesadaran dan kesiapsiagaan warganya. Salah satu langkah nyata dilakukan oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Cipatujah bersama Kawasan Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dengan menggelar kegiatan sosialisasi, simulasi, dan mitigasi mandiri dalam kesiapsiagaan bencana sejak dini, yang berlangsung di halaman PAUD As-Shobirin, Desa Cipatujah, pada Kamis (13/11/2025).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Aipda Ros Rosdiana, S.H. mewakili pihak kepolisian, Ketua KSB Cipatujah, Zenal Mutaqin, S.Sos., serta Tim Reaksi Cepat (TRC) yang selama ini aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana di wilayah Cipatujah. Kegiatan juga diikuti oleh para tenaga pendidik, siswa PAUD, para orang tua, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan yang dikemas secara edukatif ini bertujuan menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama bagi anak-anak yang termasuk dalam kelompok rentan.
Melalui metode permainan, simulasi, dan praktik sederhana, para peserta diajak memahami langkah-langkah penyelamatan diri ketika terjadi bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, atau banjir.
Dalam sambutannya, Aipda Ros Rosdiana, S.H. menyampaikan bahwa Polsek Cipatujah mendukung penuh kegiatan yang berorientasi pada keselamatan masyarakat. Menurutnya, edukasi tentang mitigasi bencana harus terus digalakkan, karena sebagian besar wilayah Cipatujah berada di zona rawan.
“Kami dari pihak kepolisian sangat mendukung program ini. Kesiapsiagaan bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Masyarakat harus tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana datang, sehingga tidak panik dan mampu melindungi diri serta keluarganya,” tutur Aipda Ros Rosdiana.
Sementara itu, Ketua KSB Cipatujah, Zenal Mutaqin, S.Sos., dalam arahannya menegaskan bahwa kesadaran dan kewaspadaan harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir.
Di sisi lain Zenal menilai, masih banyak warga yang menganggap remeh tanda-tanda awal bencana sehingga kesiapsiagaan di tingkat keluarga perlu terus diperkuat.
“Warga yang tinggal dekat pantai harus siaga bila terjadi banjir atau tsunami. Namun yang jauh dari pantai pun jangan lengah, karena ancaman bencana seperti gempa bumi atau longsor bisa terjadi kapan saja. Yang paling penting, anak-anak sebagai generasi penerus harus dilatih sejak dini agar tahu cara menyelamatkan diri,” jelas Zenal.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi nyata antara aparat kepolisian, pemerintah kecamatan, lembaga pendidikan, dan relawan KSB dalam membangun komunitas tangguh bencana di Cipatujah.
“Kesiapsiagaan tidak bisa muncul secara instan. Harus dibangun melalui edukasi, latihan, dan kebersamaan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih tenang dan terarah dalam menghadapi situasi darurat,” tambahnya.
Selain penyuluhan dan simulasi, kegiatan ini juga diisi dengan demonstrasi evakuasi sederhana, pengenalan alat bantu darurat, serta pembagian brosur panduan tanggap bencana. Tim reaksi cepat memberikan pelatihan ringan tentang cara memberikan pertolongan pertama bagi korban yang mengalami luka ringan atau pingsan saat bencana.
Guru PAUD As-Shobirin, Ibu Dedeh Suryani, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian pihak kepolisian dan KSB yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Kami merasa bangga karena anak-anak kami bisa belajar hal baru yang sangat penting untuk keselamatan mereka. Edukasi seperti ini membuat kami, para guru dan orang tua, lebih siap menghadapi situasi darurat. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut di sekolah-sekolah lain,” ujarnya dengan penuh haru.
Kegiatan berjalan lancar dan penuh antusiasme. Anak-anak tampak bersemangat saat mengikuti simulasi gempa dan evakuasi, sementara para orang tua memperhatikan dengan seksama setiap instruksi yang diberikan oleh petugas.
Di akhir kegiatan, Aipda Ros Rosdiana menegaskan kembali bahwa pihak kepolisian akan terus bersinergi dengan KSB dan pemerintah setempat untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat Cipatujah.
“Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin sadar bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Polsek Cipatujah siap membantu dan mendampingi setiap kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kewaspadaan bencana,” tandasnya.
Melalui kegiatan seperti ini, semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan semakin tumbuh di tengah masyarakat Cipatujah. Edukasi mitigasi bencana yang dilakukan sejak dini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan masyarakat yang tangguh, siaga, dan siap menghadapi segala kemungkinan bencana di masa mendatang. (Saepuloh)
