![]()
Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Suasana penuh semangat dan tawa rakyat terasa begitu kuat di Lapangan Persema Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Jumat (31/10/2025) malam. Ribuan warga dari berbagai penjuru desa datang berbondong-bondong untuk menyambut kedatangan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) yang dikemas dalam acara Hiburan Rakyat.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi hadir bersama Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, dan Wakil Bupati, Hj. Luthfianisa Futri Karlina. Kehadiran tiga tokoh penting itu menjadi magnet kuat bagi masyarakat Cibalong yang sudah lama menantikan sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan rakyat kecil dan penuh gaya khas Sunda-nya yang bersahaja.
Antusiasme Warga Membludak
Sejak sore hari, warga sudah memadati area lapangan. Anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak antusias membawa bendera kecil bertuliskan “Kami Cinta KDM”. Di sisi lain, pedagang kaki lima berjejer di pinggir jalan menjajakan makanan dan minuman, menambah semarak suasana malam itu.
Tak hanya ingin melihat sosok Gubernur Dedi Mulyadi secara langsung, masyarakat juga bersemangat untuk menonton hiburan rakyat yang menghadirkan sejumlah artis ternama seperti Kang Ohang, Ki Daus, Ceu Popon, Kang Sule, serta grup musik EMKA 9.
Mereka menjadi magnet hiburan bagi masyarakat Garut Selatan yang jarang mendapatkan kesempatan untuk menikmati pertunjukan skala besar seperti ini.
“Kami datang sejak jam tiga sore, takut nggak kebagian tempat. Soalnya Kang Dedi itu idola masyarakat. Beliau sederhana, tapi bijak,” ujar Asep (42), warga Desa Sancang.
Kisah Haru di Tengah Keramaian
Namun di tengah hiruk-pikuk kegembiraan itu, terselip kisah haru yang menyentuh hati. Saat tim awak media TRIBUNPRIBUMI berkeliling meliput suasana, tampak seorang ibu muda dengan wajah lelah sedang menggendong anaknya yang tampak lemah.
Ibu itu adalah Erom (38), warga Kampung Cihurang, Desa Karyamukti, Kecamatan Cibalong. Ia datang bersama suaminya dan beberapa kerabat hanya untuk melihat langsung sosok Gubernur Dedi Mulyadi dan menikmati hiburan rakyat, meski harus membawa anaknya yang tengah sakit.
“Saya sengaja datang, pengin lihat langsung Bapak Gubernur, Kang Dedi. Katanya beliau orangnya baik, suka bantu rakyat kecil. Siapa tahu malam ini ada berkah, anak saya bisa dapat doa,” ucap Erom dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca.
Perjuangan Panjang Seorang Ibu
Erom menuturkan, anaknya telah menderita penyakit kejang-kejang sejak usia satu tahun, tepat saat mulai belajar duduk. Sudah banyak upaya dilakukan, mulai dari berobat ke puskesmas, rumah sakit, hingga pengobatan alternatif. Namun hingga kini, di usia sepuluh tahun, sang anak belum juga menunjukkan perubahan berarti.
“Sudah saya bawa ke mana-mana, ke dokter juga sudah sering. Kata salah satu dokter yang pernah memeriksa, anak saya tidak akan bisa sembuh seperti anak-anak lain, kecuali kalau Allah SWT memberikan mukjizat,” ujar Erom menahan air mata.
Meski begitu, semangat dan ketegarannya sebagai ibu tidak pernah padam. Ia tetap yakin, suatu saat keajaiban bisa datang dari mana saja termasuk lewat pertemuan dengan sosok pemimpin yang dicintainya.
“Saya yakin Allah itu Maha Besar. Kalau ada mukjizat, pasti datang di waktu yang tepat. Saya datang malam ini bukan cuma mau nonton, tapi juga berharap doa dari Kang Dedi,” tambahnya.
Hiburan yang Menyatukan Hati Rakyat
Sementara itu, acara Hiburan Rakyat berlangsung meriah dan penuh tawa. Kang Dedi Mulyadi sempat memberikan sambutan dengan gaya khasnya yang sederhana namun menyentuh, diselingi dengan candaan khas Sunda yang membuat ribuan warga tertawa lepas.
“Pimpinan itu kudu nyicingan haté ka rahayatna. Ulah ninggang, ulah jauh. Urang téh sami, sarua hirup di taneuh Sunda,” ucap Dedi di atas panggung, disambut tepuk tangan meriah warga.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan tidak mudah terpecah belah. Menurutnya, hiburan rakyat seperti ini penting untuk memperkuat silaturahmi dan membangun semangat gotong royong antarwarga.
Tak hanya menghibur, dalam acara itu juga dibagikan bantuan simbolis untuk beberapa warga tidak mampu, termasuk anak-anak yatim dan lansia.
Harapan dari Garut Selatan
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi masyarakat Garut bagian selatan untuk lebih dekat dengan pemimpinnya. Antusiasme warga menunjukkan betapa besar harapan mereka terhadap kehadiran pemerintah yang benar-benar peduli pada kehidupan rakyat kecil.
Kisah Erom dan anaknya menjadi gambaran nyata bahwa di balik tawa dan hiburan, masih banyak warga yang berjuang dalam kesulitan hidup namun tetap membawa semangat dan harapan.
“Mudah-mudahan pemerintah semakin memperhatikan masyarakat bawah. Banyak warga di pelosok yang butuh bantuan,” kata Dadan (50), warga Desa Karyamukti.
Menutup acara malam itu, lantunan musik dan gelak tawa masih terdengar hingga larut malam. Di antara keramaian itu, Erom tampak tersenyum kecil sambil menatap panggung, seolah hatinya sedikit lebih ringan. Bagi ibu sederhana itu, malam bersama Kang Dedi bukan sekadar hiburan melainkan sebuah pengharapan dan doa yang ia titipkan di tengah gemerlap panggung rakyat. (Saepuloh)
