Rumah Pasangan Lansia di Cinunuk Ludes Terbakar, Yudha Puja Turnawan Bersama Dinsos dan BPBD Garut Bergerak Cepat Salurkan Bantuan

Loading

Garut,TRIBUNPRIBUMI.com – Pagi itu, Senin (29/09/2025), suasana tenang di Kampung Sindangsari RT 01 RW 09, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, mendadak berubah menjadi kepanikan. Sekitar pukul 09.30 WIB, api tiba-tiba melahap rumah milik pasangan lanjut usia, Abah Asep Sopian Adi (77) dan istrinya, Emak Lalah Juariah (67). Dalam hitungan menit, api yang menjalar cepat menghanguskan seluruh bangunan rumah beserta isinya.

Musibah ini menjadi pukulan berat bagi Abah Asep dan Emak Lalah. Pasangan lansia yang sehari-hari menggantungkan hidup dari usaha membuat rangginang itu kini kehilangan segalanya. Bukan hanya rumah sebagai tempat berteduh, tetapi juga peralatan produksi rangginang yang menjadi sumber utama penghidupan mereka ikut musnah.

“Sehari-hari mereka mengandalkan hasil menjual rangginang. Sayangnya, semua alat produksinya ikut terbakar. Ini tentu musibah yang sangat berat bagi mereka,” ungkap seorang warga setempat yang ikut menyaksikan peristiwa nahas tersebut.

Kepedulian Sosial Mengalir

Kabar kebakaran cepat menyebar dan mengundang keprihatinan banyak pihak. Sore harinya, anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan, langsung turun ke lokasi bersama rombongan dari Dinas Sosial Kabupaten Garut. Kehadiran Yudha bukan sekadar meninjau, tetapi juga memberikan semangat dan bantuan nyata bagi pasangan lansia yang tengah dilanda duka.

Turut hadir dalam rombongan itu, ASN Bidang Linjamsos yang dipimpin Gandhi, Camat Wanaraja Fahmi Fauzi, Tagana Dinsos, serta Acep Dani selaku Koordinator Kecamatan Pendamping PKH Wanaraja. Tak ketinggalan, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut juga sigap terjun ke lapangan.

BPBD memastikan proses pendataan, evakuasi, dan distribusi logistik darurat berjalan cepat. Sementara itu, Finals Garut ikut menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, kasur, selimut, dan family kit.

“Kami hadir untuk menguatkan hati Abah Asep dan Emak Lalah sekaligus meringankan beban mereka. Musibah seperti ini tidak bisa dihadapi sendiri, perlu gotong royong dari banyak pihak,” ujar Yudha Puja Turnawan saat dimintai keterangan, Selasa (30/09/2025).

Selain memberikan dukungan moril, Yudha juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang tunai untuk kebutuhan mendesak. Sikap sigap dan empati dari berbagai pihak ini menjadi penghibur di tengah duka yang dialami pasangan lansia tersebut.

Harapan Bantuan Berkelanjutan

Meski bantuan darurat sudah mengalir, Yudha menekankan bahwa kebutuhan Abah Asep dan Emak Lalah tidak berhenti pada logistik harian saja. Pemulihan jangka panjang, terutama penyediaan tempat tinggal layak, harus menjadi prioritas.

Ia berharap Kementerian Sosial RI segera menyalurkan bantuan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) agar pasangan lansia itu kembali memiliki tempat tinggal yang layak. Tak hanya itu, Yudha juga mendorong Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut untuk turut membantu penyediaan material bangunan.

“Pemkab Garut bisa mengoptimalkan kolaborasi pendanaan dari BAZNAS, CSR perusahaan, dan iuran ASN. Dengan begitu, pembangunan rumah bisa segera terwujud. Jangan sampai Abah Asep dan Emak Lalah menunggu terlalu lama,” tegasnya.

Yudha juga mengingatkan pentingnya kepedulian kolektif. Menurutnya, musibah kebakaran bukan hanya urusan korban dan pemerintah, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh masyarakat.

Dukungan Warga dan Doa Tulus

Musibah yang menimpa Abah Asep dan Emak Lalah menyisakan duka bagi lingkungan sekitar. Banyak warga yang turut prihatin, menyampaikan doa, dan berharap ada lebih banyak bantuan yang datang.

“Semoga ada banyak pihak yang tergerak membantu, supaya Abah Asep dan Emak Lalah bisa kembali memiliki rumah dan melanjutkan kehidupannya dengan lebih baik,” ujar salah seorang warga.

Kini, pasangan lansia tersebut bertahan dengan kondisi seadanya. Meski kehilangan rumah dan mata pencaharian, mereka tidak kehilangan harapan. Solidaritas dan gotong royong dari berbagai pihak menjadi kunci agar mereka bisa kembali bangkit.

Cermin Solidaritas Sosial

Peristiwa kebakaran di Cinunuk ini bukan hanya kisah duka, tetapi juga cermin betapa pentingnya solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika musibah datang, hadirnya legislator, pemerintah daerah, BPBD, Dinsos, hingga komunitas sosial yang bergandeng tangan, menjadi bukti nyata bahwa nilai gotong royong masih terjaga.

Bagi Abah Asep dan Emak Lalah, uluran tangan yang datang bukan sekadar bantuan materi, melainkan juga penguat semangat untuk melanjutkan hidup. Mereka kini menanti kepastian agar dapat kembali memiliki rumah layak dan meneruskan usaha kecil yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya.

Musibah ini menjadi pengingat bersama, bahwa di balik setiap tragedi selalu ada kesempatan untuk menebarkan kepedulian. Dan di Desa Cinunuk, kepedulian itu sedang tumbuh, menyatukan banyak pihak demi satu tujuan: membantu pasangan lansia bangkit dari keterpurukan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *