Bandung,TRIBUNPRIBUMI.com – Kondisi gelap gulita setiap malam kini menghantui warga di sekitar pintu masuk Jalan Binong Jati, Kota Bandung. Lampu penerangan umum (PJU) di perempatan yang menjadi akses utama warga, sejak beberapa waktu lalu tidak lagi berfungsi. Situasi ini memicu keresahan karena dinilai berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas maupun tindak kriminal.
Keluhan itu diungkapkan oleh Toni (51), warga RW 01, saat ditemui pada. Minggu, (28/09/2025) malam. Menurutnya, warga sudah cukup lama menunggu adanya perbaikan, namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dilakukan.
“Dulu lampunya pernah menyala, tapi sekarang mati. Kalau malam jadi gelap, kawasan ini jadi rawan. Kami warga sangat mengharapkan penerangan bisa segera diperbaiki,” kata Toni.
Rawan Kecelakaan dan Kejahatan
Perempatan Binong Jati dikenal ramai dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, terutama pada malam hari karena jalur tersebut menjadi akses alternatif menuju kawasan pusat kota. Tanpa penerangan yang memadai, potensi kecelakaan lalu lintas meningkat tajam, terlebih bagi pengendara yang baru pertama kali melintas di kawasan tersebut.
Selain itu, warga juga mengaku khawatir terhadap ancaman kejahatan jalanan. Jalan gelap kerap menjadi titik rawan bagi pelaku kriminal untuk beraksi, mulai dari pencurian hingga tindak kekerasan.
“Kalau sudah malam, suasananya sangat gelap. Anak-anak muda atau pekerja yang pulang malam jadi was-was. Lampu jalan itu bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan warga,” tambah Toni.
Pemerintah Diminta Jangan Tutup Mata
Warga berharap pihak kelurahan segera mengajukan laporan resmi ke Dinas Perhubungan atau instansi terkait yang membidangi PJU. Menurut mereka, keluhan ini bukan sekadar masalah kecil, melainkan menyangkut keselamatan masyarakat luas.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kelurahan maupun dinas terkait soal kapan perbaikan lampu jalan di kawasan Binong Jati akan dilakukan. Kondisi ini memunculkan tanda tanya besar tentang sejauh mana perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
“Jangan tunggu ada korban kecelakaan atau tindak kriminal dulu baru diperbaiki. Pemerintah harus sigap. Kalau warga terus-menerus dibiarkan resah, berarti ada masalah serius dalam respons pelayanan publik,” tegas salah satu tokoh warga setempat.
Catatan Kritis
Kasus lampu jalan mati di Binong Jati bukan yang pertama. Di sejumlah titik lain di Kota Bandung, warga juga sering melaporkan kondisi serupa. Hal ini mengindikasikan lemahnya sistem pemeliharaan PJU yang seharusnya rutin dilakukan. Lampu jalan sejatinya adalah hak publik yang dijamin negara demi terciptanya rasa aman di ruang terbuka.
Jika keluhan warga terus diabaikan, maka ketidakpercayaan terhadap pemerintah akan semakin menguat. Dalam konteks pelayanan publik, permasalahan sederhana seperti lampu jalan mati dapat menjadi cerminan seberapa serius pemerintah daerah menjalankan tanggung jawabnya terhadap masyarakat. (Agus.S)