Tasikmalaya,TRIBUNPRIBUMI.com – Dua dekade bukanlah perjalanan singkat. Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Cipatujah merayakan usia ke-20 dengan penuh suka cita sekaligus refleksi perjuangan panjang. Perayaan berlangsung di GOR Desa Ciheras pada Senin (01/09/2025), menghadirkan rangkaian kegiatan mulai dari jalan santai, perlombaan, hingga acara seremonial yang sarat makna.
Kehadiran ratusan guru PAUD dari berbagai desa di Cipatujah menjadi bukti nyata bahwa HIMPAUDI tidak hanya sekadar wadah organisasi, tetapi juga rumah perjuangan bersama. Hadir pula tokoh pemerintahan dan aparat setempat seperti Camat Cipatujah Bayu Wijaksana, Danramil 1225 beserta jajaran, Kapolsek Cipatujah dan anggota, serta Kepala Desa Ciheras Akh Asruri, yang ikut memberikan dukungan moral bagi para pendidik anak usia dini.
Antusiasme dalam Kebersamaan
Sejak pagi, suasana GOR Desa Ciheras sudah dipenuhi oleh peserta jalan santai yang mengenakan seragam HIMPAUDI. Gelak tawa dan keceriaan anak-anak menambah semarak, seolah menggambarkan energi yang selalu dibawa para guru PAUD dalam kesehariannya. Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga momentum untuk mempererat silaturahmi antar-guru, keluarga, serta masyarakat sekitar.
Perlombaan yang digelar pun tak kalah meriah. Mulai dari lomba edukatif, keterampilan, hingga lomba kebersamaan, semuanya dipersiapkan untuk memberi ruang ekspresi dan kreativitas bagi para pendidik.
Suara Tegas Ketua HIMPAUDI Cipatujah
Dalam sambutannya, Ketua HIMPAUDI Cipatujah, Susi Rosmiati, menyampaikan rasa syukur sekaligus menegaskan arah perjuangan organisasi yang dipimpinnya. Ia menyampaikan bahwa keberadaan guru PAUD masih kerap dipandang sebelah mata, terutama karena adanya pembagian antara PAUD formal dan nonformal.
“Mari kita satukan langkah untuk memperjuangkan kesetaraan. Tidak ada lagi dikotomi antara PAUD formal maupun nonformal. Semua guru PAUD adalah pendidik sejati yang sama-sama berjuang membentuk generasi emas bangsa ini. HIMPAUDI Cipatujah akan terus konsisten menyuarakan kesejahteraan dan pengakuan penuh bagi guru PAUD,” tegas Susi dengan penuh semangat.
Seruan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta yang hadir, menandakan bahwa isu kesetaraan guru PAUD bukan sekadar wacana, tetapi sudah menjadi kebutuhan mendesak yang dirasakan bersama.
Dukungan Muspika dan Kepala Desa
Dukungan moral datang dari jajaran Muspika Cipatujah dan Kepala Desa Ciheras, Akh Asruri. Mereka mengapresiasi kiprah HIMPAUDI yang selama 20 tahun ini tetap konsisten memperjuangkan pendidikan anak usia dini. Para pejabat setempat juga menyuarakan komitmen untuk mendorong revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) serta Undang-Undang Guru dan Dosen, yang selama ini menjadi akar dari diskriminasi status pendidik PAUD.
“Perjuangan ini harus terus dihidupkan. Guru PAUD memiliki jasa yang besar, namun sering kali kesejahteraannya jauh dari kata layak. Kami berharap HIMPAUDI tidak pernah lelah menyuarakan keadilan ini, dan pemerintah daerah siap mendukung,” ujar salah seorang perwakilan Muspika dalam sambutannya.
Simbol Dua Dekade: Tiup Lilin Kebersamaan
Puncak acara ditandai dengan prosesi tiup lilin ulang tahun ke-20 HIMPAUDI Cipatujah. Lilin yang menyala menjadi simbol perjalanan panjang organisasi ini dalam memperjuangkan hak-hak pendidik PAUD. Suasana haru dan penuh kekeluargaan menyelimuti GOR Desa Ciheras, ketika seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan berdoa agar HIMPAUDI semakin kuat di masa mendatang.
Momentum Perjuangan yang Belum Usai
Perayaan ini bukan sekadar pesta seremonial, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan tekad bersama. Dua dekade perjalanan HIMPAUDI Cipatujah telah menunjukkan bahwa perjuangan guru PAUD adalah perjuangan yang panjang dan penuh tantangan. Namun, semangat solidaritas yang ditunjukkan dalam perayaan ini menjadi bukti bahwa api perjuangan tidak akan padam.
HIMPAUDI Cipatujah berkomitmen untuk terus mengawal isu pengakuan dan kesejahteraan guru PAUD. Dengan dukungan pemerintah setempat, masyarakat, dan para pendidik, perjuangan ini diharapkan mampu menghasilkan kebijakan yang berpihak pada guru, sehingga tidak ada lagi perbedaan status yang melemahkan martabat mereka.
Perayaan 20 tahun HIMPAUDI Cipatujah pun ditutup dengan doa bersama, menandai langkah baru organisasi ini dalam menatap masa depan. Sebuah masa depan di mana guru PAUD mendapatkan pengakuan sejajar, kesejahteraan yang layak, dan penghormatan setinggi-tingginya sebagai peletak dasar pendidikan bangsa. (Sapulloh)